Terjadinya banjir tak jarang membuat aktivitas pembelajaran terhenti. Tentunya, ini menjadi permasalahan tersendiri di dunia pendidikan.
Demi mengatasi hal ini, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) merancang desain rumah pendidikan yang mengkolaborasikan teknologi pembelajaran sekaligus sistem pencegahan banjir. Ketiganya mahasiswa cerdas di balik ide tersebut adalah Aura Bunga Tauhid, Siti Nur Cahayu, dan Egi Nur Lathifah.
Rancangan yang mereka ciptakan ini dinamakan sebagai FEV atau Future Education View. Mereka merancang chip yang dapat dimasukkan ke sebuah meja yang terhubung dengan layar hologram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layar hologram tersebut adalah teknologi fotografi yang merekam cahaya yang tersebar dari sebuah objek, lalu menyajikannya ke bentuk 3 dimensi yang bisa dilihat sampai 360 derajat dan bisa bergerak dengan animasi serta suara untuk menyampaikan informasi. Melalui layar tersebut, materi pembelajaran bisa ditampilkan tanpa harus ditulis di papan tulis atau layar LCD.
Rumah Bisa Meninggi sampai 7 Meter
Rancangan bertajuk FEV ini dibuat dengan desain ruangan yang menyenangkan dan dilengkapi dengan LED di setiap bagian rumah. Fungsi layar LED ini adalah sebagai gambaran tema pembelajaran yang tengah dilakukan. Sehingga, tampilan LED akan berubah-ubah sesuai pembelajaran yang diberikan.
Selain itu, rumah yang didesain oleh Aura dan kawan-kawan juga menyediakan berbagai buku untuk siswa yang ingin membaca.
Sistem pencegah banjir dihadirkan dari teknologi sensor yang membuat rumah tersebut mampu mengeluarkan tonggak pencegah banjir dari bagian bawah rumah. Sensor itu ada di anak tangga teratas dan akan merespons saat ada genangan air yang sudah mencapai 60 cm. Kemudian, ketika banjir sudah naik sampai 3 meter, maka tonggak akan kembali diaktifkan sehingga rumah menjadi setinggi 7 meter.
Ketiga mahasiswi asal Fakultas Ilmu Budaya UB di balik rancangan ini turut berharap agar anak-anak bisa tertarik dengan pembelajaran berbasis teknologi yang menyenangkan dan bervariasi.
(nah/lus)