Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk bagi Bu Guru Dina Fitriana dan siswanya. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) pun menjadi solusi untuk menuntaskan materi siswa di kelas 12.
Meski demikian, hal itu tidak lantas memutus semangat Dina dalam membimbing siswanya dalam mempersiapkan UTBK-SBMPTN. Terbukti, Dina berhasil mencetak siswa dengan nilai sempurna atau 1000 di Tes Kompetensi Akademik (TKA) Kimia SBMPTN selama dua tahun berturut-turut.
Siswa asuhannya di sekolah berasrama SMA Pradita Dirgantara, Niskala Wastu Candrika, meraih nilai UTBK sempurna pada subtes ini di SBMPTN 2022. Tahun sebelumnya, Safira Azzahra Rizwandi, siswa angkatan pertama SMA Pradita Dirgantara juga meraih skor sempurna untuk TKA Kimia dan Fisika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luar biasa rasanya, tahun ini ada yang sempurna lagi (skornya), mengulang kesuksesan Safira di 2021. Saya sangat bersyukur, dan mengapresiasi persiapannya," tutur Dina pada detikEdu.
Lalu, apa rahasia mengajar dari lulusan cum laude S2 Kimia Analitik Universitas Gadjah Mada (UGM) di tengah keterbatasan selama pandemi?
Rahasia Mengajar ala Bu Guru Dina hingga Cetak Siswa Raih UTBK Sempurna
1. Belajar Lewat Kasus Sehari-hari
Dina mengajar siswa di bilangan Boyolali, Jawa Tengah tersebut dengan sistem integrated contextual teaching-learning. Pembelajaran ini melibatkan mata pelajaran di sekolah dengan satu isu sehari-hari yang berada di sekitar siswa melalui bedah kasus.
Materi pembelajaran lalu dipadukan dengan praktikum dan pembuatan proyek. Dari situ, kata Dina, berkembang project based-learning yang melibatkan dan dapat memantik keingintahuan siswa.
"Misalnya, merespons isu SDGs, air pollution, renewable energy, penanganan limbah, global warming. Anak-anak bikin produk, prototype. Lengkap dengan Power Point, meninjau dari segi Kimia, Biologi," cerita Dina.
"Ini didesain untuk mengasah critical thinking dan curiosity siswa sehingga mau berpikir dan membuat solusi kehidupan sehari-hari, alternatif-alternatif sendiri, agar punya inisiatif tinggi, misal atasi masalah sampah, pencemaran udara, untuk menurunkan risikonya," sambungnya.
2. Siswa Diajak 'Terjun Langsung'
Rahasia mengajar ala Dina yang kedua adalah pembelajaran berbasis proyek (project based-learning). Percobaan sederhana dengan larutan asam dan basa, misalnya, dapat diramu Dina dengan konteks sehari-hari untuk menarik siswa untuk mempelajari ilmu barunya.
Di samping itu, Guru Kimia ini juga mengarahkan siswa untuk mengulas ulang isi jurnal maupun mendiskusikan dengan teman seasramanya. Kedua hal tersebut dapat memperkaya wawasan dan membantu materi pelajaran tersimpan lebih lama di memori, sekaligus membantunya dalam memberi materi yang padat selama 2 tahun.
"Ada masa transisi, dari mengejar materi, baik dari kurnas (kurikulum nasional) dan UTBK, rewind materi lagi. Kalau sudah selesai, ulang lagi dari kelas 10. Banyak yang miskonsepsi, maka dibenarkan di situ. Bahas per topik, per bab, lalu latihan soal all topics," kata peraih beasiswa riset bidang lingkungan di Hokkaido University, Jepang dari Japan Student Service Organization (JASSO) ini.
3. Menjaga Konsistensi Belajar Siswa
Inkonsistensi dalam motivasi belajar maupun persiapan sebesar UTBK SBMPTN merupakan hal yang normal bagi Dina. Hal itu berlaku selama guru senantiasa mengingatkan siswa agar mau menjaga konsistensi belajar sesuai dengan karakter siswa masing-masing.
"Cari turning point-nya gimana, perbaiki semangatnya dengan cara masing-masing: berdoa dan minta restu ortu, pilih jurusan sesuai passion juga, jadi semangat belajarnya. Banyak yang jujur (dalam ujian), ikuti ini, harus fokus saja sama diri sendiri, ya," tandasnya.
(rah/erd)