Lolos SNMPTN UGM 2022
Seperti menunjukkan jiwa muda yang patut ditiru semua generasi muda, Alza terus belajar dan berusaha dalam setiap langkah di hidupnya.
Hal itu ia tunjukkan saat pendaftaran jalur SNMPTN 2022, Alza memilih untuk kuliah di UGM. Padahal, awalnya ibunya sedikit keberatan jika ia harus kuliah di luar kota Pacitan karena pertimbangan faktor ekonomi keluarga yang hanya mampu mengumpulkan uang Rp 1,5 juta per bulan dari gaji sebagai buruh tukang dan pengumpul barang rongsokan.
Namun, Alza meyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia juga mendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan agar ayah dan ibunya tidak perlu khawatir soal biaya kuliah maupun biaya hidup karena bantuan tersebut juga mendapat uang saku.
Selain itu, Alza juga meminta persetujuan dari kedua orang tuanya jika ia ingin mendaftar di prodi ilmu ekonomi FEB UGM. Bahkan, prodi itu satu-satunya yang ia pilih.
"Sejak dulu sukanya dengan ilmu ekonomi," ungkapnya.
Remaja putri berusia 18 tahun ini mengaku bangga bisa diterima kuliah di UGM.
"Nggak kebayang bisa masuk ke UGM. Nanti kan temannya lebih pintar dan wawasan lebih luas, semoga saya lebih baik lagi nantinya," harapnya.
Meski jago bermain catur, Alza mengaku nantinya akan aktif menekuni hobinya dalam bermain olahraga papan bidak tersebut. Apalagi di UGM memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur.
"Tetap konsisten main catur, mungkin sudah terlanjur suka. Tapi ya nanti tetap fokus kuliah," pungkasnya.
Sementara itu, Ayah Alza, Ismanto mengaku senang dan bangga putrinya bisa kuliah. Ia tidak menyangka bisa menghantarkan Alza ke bangku perguruan tinggi.
"Saya ini syukurnya tak terhingga. Dulu kata orang, kalau nggak ada duit nggak bisa sekolah, namun anak saya membuktikan itu salah. Kekurangan duit justru bisa sekolah sesuai dengan kemampuan dia," ucapnya.
Begitu pun dengan Ibu Alza, Purwati. Menurutnya saat itu berdua dengan anaknya menunggu pengumuman kelulusan lewat internet yang dibuka di laptop kecil yang sering digunakan Alza untuk latihan catur online.
"Mak aku tutup layarnya pakai sajadah ya. Kalau centang biru berarti lulus. Kalau nggak, berarti nggak lulus. Saya sampai keluar ke depan rumah saking nggak mau lihat," kata Purwati saat bercerita.
Sebagai orang tua, Ismanto dan Purwati tidak berharap banyak pada Alza. Bisa kuliah di UGM saja ia mengaku bersyukur.
Namun ia berharap suatu saat nanti Alza bisa meningkatkan derajat kehidupan keluarganya yang selama ini dikenal dengan keluarga pengumpul rongsokan.
"Saya ini hanya tamatan SMP, ibunya lulus SMA. Sejak kecil tidak pernah minta-minta lebih ke orang tuanya. Tahu keadaan orang tua," tuturnya.
Simak Video "Video: Momen Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Diskusi Ditutup"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwy)