Festival Generasi Pancasila oleh Puspeka Kemendikbud mengadakan talkshow inspiratif bertema 'Tidak Ada Mimpi yang Tidak Mungkin'. Hal ini bertujuan untuk terus menumbuhkan semangat menggapai mimpi dengan menerapkan 6 profil pelajar Pancasila.
Adapun 6 profil pelajar Pancasila, pertama beriman, bertakwa kepada Tuhan, dan berakhlak mulia. Kedua mandiri, ketiga gotong royong, keempat berkebinekaan global, kelima bernalar kritis, dan keenam kreatif.
Dipandu oleh Indra Brasco dan Nala Kania, talkshow ini menghadirkan dua orang pembicara yaitu Penasehat Dharma Wanita Kemendikbudristek Franka Makarim dan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini Franka Makarim menceritakan dirinya yang memiliki mimpi berganti-ganti sejak kecil. Akan tetapi dari hal itu ia berpegang pada satu hal yang diajarkan kepadanya bahwa niat bekerja keras adalah hal penting untuk meraih mimpi. Terlebih dukungan orang tua juga tidak kalah besar dalam terwujudnya mimpi anak.
Tips lainnya yang dibagikan Franka adalah dirinya yang beruntung. Sebab Franks sudah diajarkan dan dicontohkan nilai-nilai Pancasila sejak kecil.
"Saya beruntung bahwa nilai-nilai Pancasila mulai dari toleransi, kebinekaan, gotong royong ini semua dipandu ketaatan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat kuat," tutur Franka dalam siaran langsung Festival Generasi Pancasila, Selasa (5/7/2022).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekjen Kemendikbud Suharti. Menurutnya dengan keyakinan kuat dan mimpi yang besar bisa mengantarkannya kepada pendidikan tinggi di tengah keterbatasan.
"Saya satu-satunya perempuan di keluarga, saudara 4 laki-laki semua. Dari kampung yang berlatar keluarga tidak punya. Jadi sarjana pertama saya, dengan orang tua yaitu ibu saya tidak lulus sekolah," tutur Suharti.
Ia menjelaskan bahwa kemudahan yang ada saat ini tentu mendukung generasi muda meraih cita-cita dan mimpi. Terlebih dengan menerapkan 6 profil pendidikan Pancasila.
"Keenam karakter yang kita ingin tumbuhkan itu akan sangat membantu," ujar Suharti.
Suharti juga menjelaskan tentang belajar yang tidak terbatas atau sesuai minat saat ini bisa dilakukan oleh semua anak. Dengan minat dapat menciptakan semangat dalam belajar.
"Adik-adik perlu tahu apa nih yg disukai jadi belajarnya jadi minat, antusias untuk belajar," katanya.
Dalam kesempatan ini bersama Kemendikbud, Franka dan Suharti sama-sama mendorong peserta yang merupakan pelajar untuk mampu bermimpi setinggi mungkin dan meraihnya. Tentunya dengan dorongan dari keluarga khususnya orang tua yang diimbangi 6 profil pelajar Pancasila untuk menciptakan pelajar yang cerdas berkarakter.
(nwy/nwy)