Nih Spiderman Jatim, Mahasiswa UM Surabaya Sekaligus Atlet Panjang Tebing

ADVERTISEMENT

Nih Spiderman Jatim, Mahasiswa UM Surabaya Sekaligus Atlet Panjang Tebing

Anatasia Anjani - detikEdu
Senin, 06 Jun 2022 13:15 WIB
Adi, Atlet Panjat Tebing
Atlet panjat tebing UM Surabaya. Foto: UM Surabaya
Jakarta -

Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Rahmad Adi Mulyono dikenal memiliki banyak prestasi. Mahasiswa berusia 21 tahun tersebut dijuluki sebagai Spiderman Jatim.

Adi juga menerima beasiswa atlet di UM Surabaya dan mengambil prodi Manajemen. Adi bercerita ia tekun menekuni olahraga panjat tebing sejak kelas 6 SD. Ia juga merupakan anggota klub panjat dinding Life Sport Climbing di Surabaya dengan spesialisasi panjat dinding kecepatan.

Kegemarannya akan panjat tebing saat ia mengikuti ektrakurikuler di SDN 1 Mulyorejo. Setelah beberapa pelatihan ia pun mencoba mengikuti kompetisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu saya kurang beruntung, karena orang tua tidak mendukung untuk keberangkatan, sehingga saya ditinggal rombongan. Beruntungnya tahun 2013-2014 akhir tahun ada lomba piala koni katagori speed classic dan itu untuk pertama kalinya saya mendapatkan juara 3," ujar Adi yang dikutip dari laman UM Surabaya.

Kecakapan Adi dalam bidang olahraga kian melejit sejak menang Kejuaraan Nasional kelompok pada tahun 2015. Kemudian ia berhasil tampil di Asian Youth Championship 2017 di Singapura.

ADVERTISEMENT

Prestasi yang Kian Meningkat

Prestasi Adi kian meningkat baik di kancah nasional maupun internasional. Ia berhasil membuktikannya pada tahun 2019 dan meraih medali perunggu untuk individu dan medali emas untuk tim pada ajang Asian Youth Championship.

Selain itu, pada tahun 2019 ia juga berhasil meraih perunggu speed Junior Putra IFSC Youth World Championships di Arco, Italia.

Sepak terjangnya sebagai atlet internasional diawali saat ia dipilih bertanding pada kompetisi IFSC Youth World Championships di Arco, Italia. Ia bersama enam atlet lainnya memusatkan latihan di Yogyakarta selama 10 hari.

"Total ada enam orang atlet panjat tebing asal Indonesia yang bertanding di Italia. Sementara dari Jawa Timur sendiri ada tiga orang, termasuk dengan saya," ujar Adi.

Adi berhasil memperoleh peringkat tiga dengan waktu 5,979 detik. Kemudian pada tahun 2020, ia mengikuti IFSC Connected Speed Knockout dan berhasil meraih medali emas.

Terbaru pada tahun 2022, ia mendapatkan medali perunggu nomor speed dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing yang diselenggarakan di Jungnang Sport Climbing Stadium, Seoul Korea Selatan.

"Untuk selanjutnya saya akan fokus pada 2 target kemenangan yakni Asia games 2022 dan Olimpiade Paris 2024," kata Adi.

Sukses Berkat Dukungan Orang Tua

Adi bercerita semua kesuksesannya dalam perlombaan berkat restu dan doa orang tuanya. Meski kedua orang tua mendukung panjat tebing, namun mereka juga berpesan agar Adi tidak lupa pada pendidikan.

Ia juga mengaku senang karena mendapatkan beasiswa penuh untuk berkuliah di UM Surabaya. Beasiswa ini memungkinkan Adi tetap berprestasi tanpa melupakan pendidikan.

"Pesan Ibu, meskipun saya sebagai atlet, saya harus tetap fokus dengan pendidikan saya. Bersyukur sekali UM Surabaya hadir sebagai kampus yang peduli dengan pendidikan para atlet," ujar Adi.

Adi mengingatkan kerja keras agar berhasil selalu diiringi dengan doa. Selain itu tekun, pantang menyerah, dan rajin berlatih adalah kuncinya.

"Sejak saya memenangkan kompetisi piala koni, Alhamdulillah keluarga terus mendukung dan tidak henti-hentinya memberikan motivasi dalam mengejar impian selagi masih dalam ranah yang positif," ujar mahasiswa UM Surabaya tersebut.




(atj/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads