Mahasiswa FK Undip berhasil meraih medali emas pada ajang World Young Inventors Exhibition 2022 pada 25-27 Mei lalu. Peserta WYIE 2022 sendiri berjumlah 120 tim dan terdiri dari 16 negara.
Tim FK Undip sendiri beranggotakan sebanyak 7 mahasiswa dan didampingi 1 dosen pembimbing. Nama-nama mahasiswa tersebut diantaranya:
1. dr. Muflihatul Muniroh, M.Si.Med., Ph.D sebagai dosen pembimbing,
2. Aqsa Aufa Syauqi Sadana (Kedokteran 2021) sebagai team leader.
3. Lugas Firdinan Hamdi (Kedokteran 2021)
4. Febryan Fadhil Kresnantio (Kedokteran 2021) sebagai production and operational team.
5. Yumni Rahadatul Aisyi (Kedokteran 2021) sebagai branding and marketing team.
6. Arkhan Meidy Hernawan (Kedokteran 2021) sebagai business development team.
7. Nurul Azizah Dian Rahmawati (Kedokteran 2020).
8. Sineba Nafti Rizkite Barly (Kedokteran 2021) sebagai research and development team.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WYIE 2022 merupakan salah satu pameran yang digelar pada ajang The International Invention, Innovation, and Technology Exhibition atau ITEX 2022. Adapun, pameran lainnya yaitu Malaysia Young Inventor Exhibition (MYIE) dan Asia Young Inventors Exhibition (AYIE).
Tim Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sendiri memamerkan karya mereka dengan judul Myiasis Spray Gel Bamboo Shoot (MISSER) di Kuala Lumpur Convention Centre. Karya inovatif tersebut merupakan biolarvasida yang berfungsi sebagai penawar infeksi myiasis, sebagaimana dilansir dari laman Undip (6/2/2022).
Myiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh larva lalat hijau pada kulit dan mampu membuat keadaan luka menjadi lebih parah. MISSER sendiri terbuat dari bahan-bahan alami, salah satunya ekstrak rebung bambu apus.
Pada praktiknya, untuk mengobati myiasis digunakan antibiotik dan beberapa bahan kimia. Tetapi, penggunaan tersebut memiliki efek samping yang cukup merugikan seperti resistensi, kanker, hingga keracunan.
Dengan adanya MISSER ini maka akan menjadi solusi penanganan myiasis dari bahan herbal dan mencegah efek samping yang dapat terjadi dalam jangka panjang. Terlebih, ekstrak rebung mudah ditemukan di Indonesia.
"Rasa bangga kami rasakan karena membawa nama Undip (almamater tercinta) dan tentunya Indonesia. Tentu ucapan terimakasih kami tak terhingga kepada dosen pembimbing kami yang luar biasa dr. Muflihatul Muniroh, M.Si.Med., Ph.D beserta seluruh pihak yang telah membantu kami." ujar Nurul.
Hingga saat ini, tim FK Undip tengah mengembangkan penelitian MISSER lebih jauh. Nurul berharap, prestasi yang mereka dapatkan akan menjadi produk inovatif yang dapat dikomersialkan ke depannya.
(lus/lus)