2. Memperoleh Rekomendasi Program
Setelah mengikuti strong test, Sekolah Cikal pun memberikan pendampingan lanjutan dengan memberikan rekomendasi program studi melalui konselor.
Bagi Izza, pendampingan seperti ini membantu dirinya untuk mempersiapkan diri untuk pendaftaran di universitas luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendampingan Sekolah Cikal dalam memberikan rekomendasi program membantuku agar bisa mempunyai kualifikasi tepat untuk kuliah di luar negeri. Kebetulan rekomendasi program studi dari Sekolah Cikal menjadi program studi yang aku harus jalani untuk bisa masuk dan menjadi konsiderasi bagi kuliah dalam program biomedicine," katanya.
3. Komunikasi Berkala dengan Konselor
Dalam proses persiapan Izza, konselor Cikal dalam hal ini secara berkala mendampingi dan menanyakan persiapannya secara berkala.
Selain itu, konselor selalu aktif dalam menanyakan progress dan aku selalu menjumpai konselor untuk menanyakan pilihan kuliah serta prioritas kuliah.
"Setelah aku sudah mendaftarkan diri ke semua kampus yang aku inginkan, aku mengalami kesulitan dalam memilih prioritas kampus. Dengan bantuan konselor, aku membuat daftar dan dapat berdiskusi bersamanya untuk mendapatkan kesimpulan yang baik dan sesuai," paparnya.
4. Bergabung di Komunitas Beasiswa dan Informasi Universitas
Dalam persiapannya, Izza mengaku telah bergabung dalam komunitas atau agen beasiswa yang memberikan informasi mengenai referensi universitas terbaik di luar negeri.
Meski mendapatkan banyak info tentang kuliah, namun, diakui Izza proses aplikasi dan admisi tetap dikerjakan sendiri.
"Aku mendaftarkan diri ke 14 kampus (termasuk yang di Indonesia) dan sampai sekarang, aku masih menunggu beberapa kabar dari beberapa negara. Namun, buat yang sudah saya terima, kurang lebih aku harus menunggu 1 sampai 5 bulan untuk mendapat kabar," tutur siswa yang akhirnya memilih Fakultas Kedokteran Kelas Internasional di Universitas Indonesia ini.
(faz/nwy)