Perjalanan Mita Geluti Banyak Usaha Hingga Sukses Lanjut S2

ADVERTISEMENT

Perjalanan Mita Geluti Banyak Usaha Hingga Sukses Lanjut S2

Nikita Rosa Damayanti - detikEdu
Selasa, 12 Apr 2022 14:01 WIB
Mita Saputri, mahasiswi UNY yang berjuang menyelesaikan S1 dan melanjutkan S2 sambil bekerja, Selasa (5/4/2022).
Mita Saputri, mahasiswa UNY. Foto: dok UNY
Jakarta -

Mita Saputri merupakan mahasiswi S2 prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kisah calon magister asal Banyumas ini tidak berjalan mulus, ia sempat kesulitan melanjutkan pendidikan tinggi akibat kondisi ekonominya.

Anak kedua pasangan Turmudi, seorang buruh tani dan Siti Fatimah, seorang penjahit itu pada mulanya mencoba meyakinkan kedua orangtuanya agar diizinkan berkuliah.

"Awalnya orang tua shock akan keinginan saya itu. Karena hanya seorang buruh dan penjahit, tentu bagi mereka berat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang kuliah. Biaya kuliah, biaya pendidikan, buku, dan juga living cost tentu sangat mahal untuk orang kecil seperti kami" ungkap Mita dalam laman resmi UNY, Senin (11/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasib baik berpihak pada Mita, melalui guru Bimbingan Konseling SMAN 1 Rowokele Rumiyani, S.Pd memberi informasi tentang beasiswa bidikmisi di mana biaya kuliah ditanggung negara dan juga diberi biaya hidup. Mita kembali mencoba meyakinkan orang tuanya.

"Pada awalnya saya masih merasa ragu karena belum ada kepastian diterima atau tidaknya. Tapi saya mulai yakin saat ada tetangga kami yang diterima di UNY melalui bidikmisi yaitu Enggista Hendriko Delano di Fakultas Ilmu Keolahragaan" kata Turmudi. Akhirnya Turmudi mengizinkan Mita menempuh pendidikan tinggi.

ADVERTISEMENT

Geluti Banyak Pekerjaan Demi Biaya Kuliah

Perjuangan Mita menembus perguruan tinggi juga tidak mudah. Mita lulus pada tahun 2017 namun baru bisa mendaftar tes masuk pada 2018 karena kendala ekonomi.

Lulusan yang masuk the best five paralel jurusan IPA di SMAN 1 Rowokele itu mengisi waktunya dengan membantu berjualan di kantin SMP Negeri 1 Ayah dari pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Di sela-sela berjualan, Mita mengisi waktu senggang dengan belajar soal-soal SBMPTN.

"Setiap membantu berjualan, saya membawa ransel besar berisi dua buku King SBMPTN" katanya.

Kegigihannya belajar SBMPTN diimbangi dengan berdoa, salat Tahajud dan Duha setiap ada waktu senggang di kantin.
Usahanya membuahkan hasil, tahun 2018 Mita berhasil lolos jalur SBMPTN di UNY pada prodi impiannya, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni.

Sayangnya, Mita sempat tidak masuk ke dalam daftar penerima beasiswa bidikmisi pada Oktober 2018. Hal ini karena terdapat pengurangan kuota akibat bencana gempa Palu. Berkat nasib baik, akhirnya Mita lolos bidikmisi setelah ada pengumuman tambahan pada Januari 2019.

Selama kuliah, Mita aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti Panitia Bulan Bahasa, PKKMB, hingga menjadi top 5 Duta Kampus UNY 2019. Untuk menambah biaya hidup, Mita juga bekerja sebagai tentor privat untuk pembelajaran Calistung TK, dan mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi SMP dan SMA.

"Hal itu saya lakukan setelah selesai kuliah dan pada hari libur untuk menambah uang saku sekaligus meningkatkan keterampilan mengajar saya" paparnya.

Mita bahkan sempat bekerja sebagai pelayan toko di toko parfum untuk menambah uang sakunya. Ia akhirnya lulus dengan predikat Cumlaude ber-IPK 3,68. Berkat masa studinya yang hanya 3 tahun 4 bulan, ia bisa diwisuda pada Februari 2022.

Mita kemudian melanjutkan pendidikan magister di UNY pada program Intake di bulan yang sama dengan kelulusannya. Kini Mita sedang menempuh S2 di prodi yang linear yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tidak lagi dibantu oleh beasiswa, Mita semakin giat dalam bekerja. Ia bekerja sebagai Staff Tata Usaha FBS UNY sekaligus menjadi tentor Calistung dan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang digelutinya sejak kuliah S1. Mita juga memiliki usaha kecil-kecilan berjualan jilbab, baju, dan juga mukena.

"Saya masih belum cakap dan telaten dalam menjalani bisnis, tetapi saya akan berusaha semaksimal yang saya mampu" kata mahasiswa pascasarjana UNY.

Mita berpesan bagi para calon mahasiswa yang bernasib sepertinya agar tidak takut bermimpi, jangan takut kuliah apalagi terkait biaya karena segala sesuatu tergantung dengan niat. Inspiratif ya, detikers?




(lus/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads