Peluang kondisi yang serba daring ini juga dimanfaatkan oleh Virandy Putra, Guru SMA Negeri 1 Sijuk Belitung, Bangka Belitung dalam membuat pembelajaran yang interaktif dan efektif.
Pria yang dalam kesehariannya mengajar Fisika ini tak menampik bahwa kondisi pandemi memang cukup menyulitkan bagi para guru. Bahkan, tidak terpikirkan sebelumnya untuk mengajar secara daring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di awal mungkin saya pun juga merasakan dulu belum pernah terpikirkan atau terbayang mengajar secara online atau secara daring, istilahnya menggunakan berbagai aplikasi seperti itu. Bahkan, teknologi ini pun kita jadi terpaksa bisa menerapkan teknologi karena pandemi COVID-19," ucap Virandy mengawali kisahnya.
Ia pun mengambil sisi positif dari situasi pandemi dan mencoba untuk beradaptasi dengan teknologi. Virandy pun melakukan asesmen diagnostik dengan menanyakan kepada siswanya terkait keinginan mereka dalam pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya.
Termasuk di antaranya kesiapan dalam pembelajaran mulai dari perangkat yang digunakan seperti handphone hingga aplikasi yang sering mereka gunakan.
Dari hasil asesmen awal tersebut, Virandy menemukan bahwasannya banyaknya aplikasi yang harus di-install oleh siswa membuat handphone mereka melambat dan tak jarang memori mereka penuh.
Dia pun menggali lebih dalam dan menemukan satu aplikasi yang sering digunakan oleh siswanya, yaitu Instagram. "Ternyata salah satunya, paling banyak menggunakan Instagram. Dan saya pun juga sering menggunakan Instagram," ucapnya.
Akhirnya, ia pun mencetuskan ide untuk mengajar dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Dirancanglah asesmen interaktif menggunakan fitur kuis dan membagikan materi pembelajaran melalui fitur feed serta komunikasi melalui Instagram live.
"Pembelajaran melalui Instagram membuat saya memahami bahwa pembelajaran daring tidak harus dirancang melalui aplikasi pembelajaran yang konvensional, toh dengan aplikasi atau sosial media juga bisa," terangnya.
Ketiga guru inspiratif tersebut tergabung dalam komunitas Cerita Guru Belajar. Ruang ini dirancang untuk memfasilitasi guru dan pemimpin sekolah/madrasah untuk belajar dan membagikan praktik baik pembelajaran dan kepemimpinan merdeka belajar.
Ketua Cerita Guru Belajar, Adelina Anggraini mengatakan, Cerita Guru Belajar merupakan satu dari tiga unit Yayasan Guru Belajar, sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan guru serta pemimpin.
Dua unit lainnya adalah Kampus Guru Cikal yang fokus pada pedagogik dan Kampus Pemimpin Merdeka yang fokus pada pengembangan potensi para pemimpin.
Wanita yang aktif dalam dunia perfilman ini yakin dengan berkolaborasi, para guru Indonesia bisa saling menguatkan bisa berbagi praktik baik satu sama lain. Seperti halnya perjalanan mereka dalam membuat metode pembelajaran inovatif saat pandemi.
"Kami yakin dengan berkolaborasi dengan kerja barengan kami bisa saling menguatkan bisa berbagi praktik baik satu sama lain," ucapnya.
(kri/nwy)