Ramadan Mahasiswa Asal Jember di Italia, Buka Puasa Pilih Cireng

ADVERTISEMENT

Ramadan Mahasiswa Asal Jember di Italia, Buka Puasa Pilih Cireng

Anatasia Anjani - detikEdu
Kamis, 07 Apr 2022 06:00 WIB
15 Twibbon Ramadhan 2022 Terbaru, Semarakkan Bulan Puasa 1443 H
Ilustrasi Ramadan 2022. Foto: Getty Images/pictafolio
Jakarta -

Ramadan 2022 mungkin menjadi momen tak terlupakan bagi Riri Endiani Febria. Mahasiswa asal Jember ini kali pertama melakukan puasa di Italia, karena harus melanjutkan pendidikan.

Riri kuliah di IULM University atau dalam bahasa Italia adalah Libera UniversitΓ  di Lingue e Comunicazione IULM. Dia mengambil studi magister untuk Master of Hospitality and Tourism Management.

Kepada detikEdu Riri bercerita dia baru enam bulan berada di salah satu negara pusat mode dunia tersebut. Riri masih melakukan kebiasaan khas di Indonesia saat puasa Ramadan, salah satunya saat berbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Riri, kebiasaannya saat buka puasa di Indonesia dan Italia tak jauh beda. Dia berbuka dengan takjil khas Indonesia yang disiapkan sendiri, atau dibeli dari diaspora di Italia.

"Aku menyiapkan masakan Indonesia untuk sahur dan buka puasa karena saat ini di Milan belum ada restoran Indonesia," kata Riri.

ADVERTISEMENT

Riri biasa makan kue atau kudapan khas Indonesia saat buka puasa. Hidangan yang dibelinya antara lain putri salju, lemper, cireng, cilok, dan jajanan khas Indonesia lain.

Riri Endiani mahasiswa S2 MilanRiri Endiani mahasiswa S2 Italia, bagaimana rasanya Ramadan di negeri orang? Foto: Dok Riri Endiani

Selain kue, Riri juga memilih makanan khas Indonesia untuk dikonsumsi. Riri tak segan berburu bumbu masakan Indonesia demi mengobati rasa kangen dengan puasa Ramadan di tanah air.

Bumbu serta bahan yang telah disiapkan kemudian dimasak bersama teman-temannya. Kegiatan Ramadan berlanjut dengan salat tarawih bersama teman-teman Indonesia, yang membuat Ramadan di Italia terasa berwarna.

Riri mengatakan, puasa di negeri rantau sambil kuliah ternyata cukup menantang. Dia harus pintar membagi waktu dan energi sehingga bisa tetap kuliah sambil puasa Ramadan 15-16 jam.

"Waktu puasa yang lebih panjang ini membuat aku harus mengatur aktivitas dan juga nutrisi dari makanan sahur dan buka puasa dengan baik," kata Riri.

Selain sibuk kuliah, Riri ternyata masih aktif mengikuti aktivitas lain Ramadan. Saat ini Riri sibuk mengikuti kompetisi, mempersiapkan internship dan aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Italia.




(atj/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads