Ramadan 2022 mungkin menjadi momen tak terlupakan bagi Riri Endiani Febria. Mahasiswa asal Jember ini kali pertama melakukan puasa di Italia, karena harus melanjutkan pendidikan.
Riri kuliah di IULM University atau dalam bahasa Italia adalah Libera UniversitΓ di Lingue e Comunicazione IULM. Dia mengambil studi magister untuk Master of Hospitality and Tourism Management.
Kepada detikEdu Riri bercerita dia baru enam bulan berada di salah satu negara pusat mode dunia tersebut. Riri masih melakukan kebiasaan khas di Indonesia saat puasa Ramadan, salah satunya saat berbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Riri, kebiasaannya saat buka puasa di Indonesia dan Italia tak jauh beda. Dia berbuka dengan takjil khas Indonesia yang disiapkan sendiri, atau dibeli dari diaspora di Italia.
"Aku menyiapkan masakan Indonesia untuk sahur dan buka puasa karena saat ini di Milan belum ada restoran Indonesia," kata Riri.
Riri biasa makan kue atau kudapan khas Indonesia saat buka puasa. Hidangan yang dibelinya antara lain putri salju, lemper, cireng, cilok, dan jajanan khas Indonesia lain.
![]() |
Selain kue, Riri juga memilih makanan khas Indonesia untuk dikonsumsi. Riri tak segan berburu bumbu masakan Indonesia demi mengobati rasa kangen dengan puasa Ramadan di tanah air.
Bumbu serta bahan yang telah disiapkan kemudian dimasak bersama teman-temannya. Kegiatan Ramadan berlanjut dengan salat tarawih bersama teman-teman Indonesia, yang membuat Ramadan di Italia terasa berwarna.
Riri mengatakan, puasa di negeri rantau sambil kuliah ternyata cukup menantang. Dia harus pintar membagi waktu dan energi sehingga bisa tetap kuliah sambil puasa Ramadan 15-16 jam.
"Waktu puasa yang lebih panjang ini membuat aku harus mengatur aktivitas dan juga nutrisi dari makanan sahur dan buka puasa dengan baik," kata Riri.
Selain sibuk kuliah, Riri ternyata masih aktif mengikuti aktivitas lain Ramadan. Saat ini Riri sibuk mengikuti kompetisi, mempersiapkan internship dan aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Italia.
(atj/row)