Eropa dan Indonesia memiliki budaya pendidikan yang berbeda. Salah satunya yaitu jam masuk sekolah. Hal ini dirasakan oleh Allene Florence Fadhilah Darmawan yang akrab disapa Diva.
Diva merupakan murid dari SMAN 78 Jakarta yang saat ini sedang mengikuti pertukaran pelajar ke Hungaria. Diva bercerita jika di Hungaria sekolah dimulai dari jam 10 pagi.
"Aku yang masuk sekolah mulai dari jam 10 pagi, terus menggunakan pakaian bebas, tidak terpatok dengan seragam," tutur Diva kepada detikEdu, Minggu (27/03/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga bercerita jika di Hungaria, masyarakat Eropa sangat mengandalkan transportasi umum. Diva pun mengaku harus terbiasa dengan hal itu.
"Di indonesia aku kemana-mana diantar supir dan naik mobil pribadi, kalau di sini aku setiap hari menggunakan bus, metro, tram, dan train," papar Diva.
Hungaria: Negara dengan Bahasa yang Rumit
![]() |
Hungaria sebenarnya bukan tujuan awal Diva untuk melakukan pertukaran pelajar. Awalnya ia memilih Jerman dan Italia. Namun karena pandemi dan negara yang membuka batas hanyalah Italia dan Hungaria.
"Saat itu penanganan COVID-19 di Italia buruk, jadi orang tua lebih dukung aku ke Hungaria. Ditambah lagi setelah mencari informasi lebih dalam, Hungaria punya bahasa yang sangat unik dan sangat menarik untuk dipelajari, jadi aku berakhir memilih Hungaria," kata Diva.
Diva menjelaskan jika bahasa Hungaria termasuk bahasa tersulit di dunia. Ia mempelajari bahasa tersebut hampir setiap hari dan membiasakan untuk selalu menggunakannya.
"Selain itu aku juga belajar pelajaran anak- anak SMA di sini, seperti biologi, sejarah, matematika, dan yang lainnya. Kalau bagian ini sebenarnya hanya formalitas saja sih, karena nilaiku di sini tidak akan di transfer ke SMA ku yang di Indonesia nantinya," tutur Diva.
Sekolah di Hungaria juga mengajarkan Diva untuk bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, belajar mengontrol diri sendiri, dan menjadi pribadi yang lebih baik dengan merantau.
Cerita dengan Host Family
![]() |
Hal yang mengesankan selama bersekolah di Hungaria adalah orang-orang di sana yang cukup ramah. Ia memiliki host family yang sangat mengerti dirinya.
"Keluarga host family aku keluarga kecil, hanya ada host mom dan kakak ku saja. Tapi terkadang host dad ku sering datang ketika weekend kedua untuk menghabiskan waktu bersama," ujar Diva.
Diva bercerita jika host familynya baru pertama kali ngehost untuk siswa pertukaran pelajar. Namun mereka memperlakukan Diva dengan sangat baik, misalnya memberi ruang untuk dirinya sendiri dan selalu membuat Diva merasa dilibatkan.
"Untuk teman teman, mereka juga sangat welcome, aku ingat di minggu pertama aku sekolah, aku langsung diajak makan bersama di depan Magyar Nemzeti Muzeum sambil bertukar cerita," cerita Diva.
Diva juga bercerita jika dirinya memiliki teman berusia 14 tahun bernama Mira yang memiliki tekad dan kemampuan belajar yang besar.
"Kami sering sekali menghabiskan waktu luang bersama, dia belajar bahasa Inggris denganku sedangkan aku yang melatih bahasa Hungaria dengan dia. Kami sering makan eskrim, bertukar pikiran, pokoknya seru sekali deh, she's one of my best friend di Hungaria," ucap Diva.
(atj/lus)