Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan sejumlah penelitian dan misi luar angkasa terhambat. Proyek penjelajahan Mars, teleskop sinar-X, dan beberapa satelit rendah Bumi ditunda.
Dilaporkan Science News, berbagai misi luar angkasa mengalami penundaan atau pembatalan karena meningkatnya ketegangan di lapangan pasca invasi skala penuh pada 24 Februari 2022 lalu.
Uni Eropa, Amerika Serikat, dan lainnya diketahui telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Hal ini menyebabkan perubahan jadwal hingga pembatalan rencana Rusia terkait dengan eksplorasi ruang angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergeseran tersebut berdampak pada sejumlah hal mulai dari kolaborasi internasional hingga misi yang mengandalkan roket Rusia untuk mencapai luar angkasa. Berikut misi yang ditunda akibat perang tersebut.
1. Penjelajah ExoMars
Misi ExoMars merupakan kerja sama antara Badan Antariksa Eropa dan badan antariksa Rusia Roscosmos. Proyek ini terdiri dari pengorbit dan penjelajah. Pengorbit sudah ada di Planet Merah sejak akhir 2016 dan semestinya penjelajah Rosalind Franklin meluncur pada September ini.
"Sanksi dan konteks yang lebih luas membuat peluncuran pada 2022 sangat tidak mungkin," kata Badan Antariksa Eropa (ESA), dalam pernyataannya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, Senin (28/2/2022) lalu.
2. Teleskop eROSITA
Spectrum-Roentgen-Gamma adalah observatorium sinar-X berbasis ruang angkasa yang merupakan proyek bersama Jerman dan Rusia. Keduanya telah memetakan struktur alam semesta skala besar selama dua setengah tahun terakhir.
Teleskop utama probe, eROSITA, telah menemukan ratusan benda langit, termasuk ledakan bintang aneh yang dikenal sebagai "sapi". Pada 26 Februari, Jerman mengambil tindakan menempatkan eROSITA ke mode aman dengan "membekukan kerjasama dengan Rusia," menurut pernyataan dari kepemimpinan SRG di Institut Max Planck di Garching, Jerman.
Kantor Berita Rusia TASS melaporkan, Selasa (1/3/2022), bahwa Roscosmos bermaksud memperkirakan kerugian finansial dari tindakan mode aman itu dan sanksi terkait ruang angkasa Eropa lainnya, dan badan antariksa Rusia kemudian akan menagih "sisi Eropa" dari proyek tersebut.
3. Satelit Navigasi
Menanggapi sanksi internasional terhadap Rusia, kepala Roscosmos mengumumkan pada 26 Februari lalu bahwa badan tersebut menangguhkan kerja sama dengan pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, dan menarik lusinan karyawannya dari situs tersebut.
Beberapa misi luar angkasa akan diluncurkan dari lokasi ini melalui roket Soyuz Rusia tahun depan, termasuk sepasang satelit navigasi Eropa pada awal April.
Misi yang ditunda selanjutnya >>>