Perang Rusia-Ukraina Bikin Sejumlah Penelitian dan Misi Luar Angkasa Ditunda

ADVERTISEMENT

Perang Rusia-Ukraina Bikin Sejumlah Penelitian dan Misi Luar Angkasa Ditunda

Kristina - detikEdu
Sabtu, 05 Mar 2022 10:00 WIB
Robot penjelajah Rosalind Franklin untuk misi ExoMars
Robot penjelajah Rosalind Franklin untuk misi ExoMars. Foto: ESA/ATG Medialab
Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan sejumlah penelitian dan misi luar angkasa terhambat. Proyek penjelajahan Mars, teleskop sinar-X, dan beberapa satelit rendah Bumi ditunda.

Dilaporkan Science News, berbagai misi luar angkasa mengalami penundaan atau pembatalan karena meningkatnya ketegangan di lapangan pasca invasi skala penuh pada 24 Februari 2022 lalu.

Uni Eropa, Amerika Serikat, dan lainnya diketahui telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Hal ini menyebabkan perubahan jadwal hingga pembatalan rencana Rusia terkait dengan eksplorasi ruang angkasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pergeseran tersebut berdampak pada sejumlah hal mulai dari kolaborasi internasional hingga misi yang mengandalkan roket Rusia untuk mencapai luar angkasa. Berikut misi yang ditunda akibat perang tersebut.

1. Penjelajah ExoMars

Misi ExoMars merupakan kerja sama antara Badan Antariksa Eropa dan badan antariksa Rusia Roscosmos. Proyek ini terdiri dari pengorbit dan penjelajah. Pengorbit sudah ada di Planet Merah sejak akhir 2016 dan semestinya penjelajah Rosalind Franklin meluncur pada September ini.

ADVERTISEMENT

"Sanksi dan konteks yang lebih luas membuat peluncuran pada 2022 sangat tidak mungkin," kata Badan Antariksa Eropa (ESA), dalam pernyataannya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, Senin (28/2/2022) lalu.

2. Teleskop eROSITA

Spectrum-Roentgen-Gamma adalah observatorium sinar-X berbasis ruang angkasa yang merupakan proyek bersama Jerman dan Rusia. Keduanya telah memetakan struktur alam semesta skala besar selama dua setengah tahun terakhir.

Teleskop utama probe, eROSITA, telah menemukan ratusan benda langit, termasuk ledakan bintang aneh yang dikenal sebagai "sapi". Pada 26 Februari, Jerman mengambil tindakan menempatkan eROSITA ke mode aman dengan "membekukan kerjasama dengan Rusia," menurut pernyataan dari kepemimpinan SRG di Institut Max Planck di Garching, Jerman.

Kantor Berita Rusia TASS melaporkan, Selasa (1/3/2022), bahwa Roscosmos bermaksud memperkirakan kerugian finansial dari tindakan mode aman itu dan sanksi terkait ruang angkasa Eropa lainnya, dan badan antariksa Rusia kemudian akan menagih "sisi Eropa" dari proyek tersebut.

3. Satelit Navigasi

Menanggapi sanksi internasional terhadap Rusia, kepala Roscosmos mengumumkan pada 26 Februari lalu bahwa badan tersebut menangguhkan kerja sama dengan pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, dan menarik lusinan karyawannya dari situs tersebut.

Beberapa misi luar angkasa akan diluncurkan dari lokasi ini melalui roket Soyuz Rusia tahun depan, termasuk sepasang satelit navigasi Eropa pada awal April.

Misi yang ditunda selanjutnya >>>

4. Jaringan Internet OneWeb

Perusahaan Inggris OneWeb, yang sedang membangun jaringan internet berbasis ruang angkasa dengan ratusan satelit rendah Bumi, juga menghadapi penundaan peluncuran.

Sebuah roket Soyuz dijadwalkan untuk mengirim beberapa lusin satelit OneWeb pada 4 Maret, salah satu dari serangkaian peluncuran yang bertujuan untuk menyelesaikan jaringan pada tahun 2022. Tetapi misi tersebut dibatalkan.

Kepala Roscosmos mengatakan dalam cuitannya bahwa badan antariksa itu tidak akan meluncurkan satelit tanpa jaminan dari perusahaan bahwa mereka tidak akan digunakan untuk tujuan militer.

5. Misi Venera-D ke Venus

Aktivitas luar angkasa Amerika Serikat (NASA) turut terdampak akibat perang yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Salah satunya misi Venera-D ke Venus yang mencakup pengorbit, pendarat dan stasiun permukaan, dan penelitian tentang kelayakhunian planet tersebut.

Meski demikian, efek yang dirasakan NASA jauh lebih ringan daripada rekan-rekannya di Eropa. Pihaknya sudah memiliki dua misi Venus sendiri yang sedang dikerjakan.

6. Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

Kerja sama Rusia dari berbagai bidang di ISS diketahui sedang kacau. Saat ini, ada dua kosmonot Rusia, empat astronot NASA dan satu astronot ESA di stasiun. Akhir bulan ini, sebuah kapsul Soyuz Rusia akan memulangkan dua kosmonot dan salah satu astronot NASA ke Bumi, mendarat di Kazakhstan sesuai jadwal.


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads