20 Sosok Tionghoa dalam Sejarah Pendidikan RI, Bangun Sekolah 120 Tahun Lalu

ADVERTISEMENT

20 Sosok Tionghoa dalam Sejarah Pendidikan RI, Bangun Sekolah 120 Tahun Lalu

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 01 Feb 2022 11:00 WIB
Sekolah Pahoa, Serpong, Tangerang
Sekolah Pahoa, Serpong, Tangerang berusia lebih dari 120 tahun yang didirikan komunitas THHK Foto: Dok. TV Pahoa
Jakarta -

Jauh sebelum Indonesia merdeka, komunitas Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) telah mendirikan sekolah di Batavia pada 17 Maret 1901. Pendirinya adalah sejumlah tokoh terpandang dari THHK, yang di kalangan Tionghoa kala itu dikenal sebagai kapiten atau mayor.

"Barangkali THHK ini kan sering terlupakan dalam sejarah pendidikan bangsa kita Indonesia, padahal memiliki catatan-catatan menarik untuk ditelusuri di mana mereka ini juga menjadi pelopor pendidikan Indonesia," ujar Azmi Abubakar pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa menjawab pertanyaan detikedu, Senin (31/01/2022).

Perkumpulan THHK sendiri berdiri pada tahun 1900, delapan tahun sebelum Budi Utomo dibentuk. Azmi menyebutkan, Budi Utomo dan komunitas Arab Jam'iyyat Khair yang dibentuk pada 1905 terinspirasi oleh gerakan THHK dalam mendirikan sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga etnis Tionghoa kala itu sadar betul bahwa yang dibutuhkan adalah adanya sekolah modern. Ditambah dengan perasaan senasib dengan pribumi, yakni sebagai kalangan yang rendah dan terhina di era kolonial Hindia Belanda, mereka pada akhirnya mendirikan sekolah THHK yang juga dikenal sebagai sekolah Pahoa.

Tokoh Tionghoa dalam Sejarah Pendidikan RI

Sekolah Pahoa adalah singkatan dari Patekoan Tiong Hoa Hwee Koan. Rintisan tersebut dinamakan Patekoan karena letaknya yang waktu itu ada di Jalan Patekoan nomor 31, sekarang menjadi Jalan Perniagaan.

ADVERTISEMENT

"Mereka mulanya hanya memakai Mandarin dan Inggris sebagai bahasa pengantar. Mereka mulanya menolak bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Ini kan bentuk perlawanan ya, walaupun kemudian diajarkan kembali," tutur Azmi.

Warga etnis Tionghoa yang menjadi pendiri perkumpulan THHK sekaligus sekolah Pahoa ini ada 20 orang. Mereka adalah Phoa Keng Hek, Khoe Siat Teng, Ang Sioe Tjiang, Lie Hin Liam, Nio Hoey Oen, Tan Kim San, Khouw Siauw Eng, Khoe Hiong Pin, Khouw Lam Tjiang.

Kemudian ada Tjoa Yoe Tek, Oey Giok Koen, Oey Koen Ie, Khouw Kim An, Lie Kim Hok, Tan Kong Tiat, Phoa Lip Tjay, Tan Tian Seng, Ouw Tiauw Soey, Ouw Sian Tjeng, Oen A Tjoeng.

"Mereka di antaranya itu terdiri dari pemimpin-pemimpin kalangan Tionghoa saat itu seperti Phoa Keng Hek tadi yang memang sangat kaya dan boleh dikatakan mereka kalangan muda saat itu yang prihatin dengan keadaan kalangan mereka saat itu," sebut Azmi.

Sekolah THHK dalam perjalanannya menyebar ke seluruh wilayah Hindia Belanda. Pada tahun 1957, di seluruh Indonesia terdapat 1.875 sekolah Tiong Hoa dengan jumlah siswa mencapai 425.000 orang

Sekolah ini sempat ditutup beberapa kali. Di antaranya pada masa penjajahan Jepang, masa revolusi, dan Orde Baru pada tahun 1966. Sekolah yang dibangun etnis Tionghoa tersebut akhirnya berdiri kembali pada tahun 2008.

Sementara, kompleks sekolah yang dulunya ada di Batavia pun kini menjadi SMAN 19 Jakarta, SMAN 17 Jakarta, dua SMP negeri, dan beberapa sekolah dasar.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads