Kisah Anak Tukang Jahit yang Berhasil Sabet Gelar Doktor dan Bekerja di Prancis

ADVERTISEMENT

Kisah Anak Tukang Jahit yang Berhasil Sabet Gelar Doktor dan Bekerja di Prancis

Puti Yasmin - detikEdu
Senin, 01 Nov 2021 14:10 WIB
Kisah Anak Tukang Jahit yang Berhasil Sabet Gelar Doktor dan Bekerja di Prancis, Siska
Foto: Antara/Dokumentasi Pribadi/Kisah Anak Tukang Jahit yang Berhasil Sabet Gelar Doktor dan Bekerja di Prancis

Kuliah dan Bekerja di Luar Negeri

Kecerdasan Siska berhasil membuat ia berhasil diterima kerja di perusahaan multi internasional asal Amerika, yakni Buckman Laboratories (Asia) Pte Ltd. Ia pun ditempatkan sebagai Sales Technical Support di PT Riau Andalan Pulp and Paper di Riau selama 6 bulan.

Di tahun 2005, Siska mendapat tawaran beasiswa S2 dari Jepang, Prancis, dan Amerika. Namun, ia melabuhkan pilihannya pada beasiswa Prancis, yakni France Excellence.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Siska, beasiswa tersebut hanya diberikan kepada 150 orang di dunia dan ia yang pertama dari Indonsia. Apalagi, kehebatan bidang Kimia di Prancis sangat terkenal di dunia.

"Selain karena keahlian kimia Prancis sangat dikenal, motivasi saya kuliah di Prancis juga ingin belajar bahasa Prancis, karena kalau untuk Bahasa Inggris saya sudah fasih," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Siska pun berhasil menyelesaikan program master di Ecole Nationale SupΓ©rieure de Chimie de Montpellier dengan skala 18,5 dari 20 di tahun 2007. Kemudian, Siska juga melanjutkan pendidikan PhD atau doktor spesialis bidang polimer untuk kabel tegangan tinggi di Universite Montpellier II.

"Program PhD itu juga merupakan beasiswa yang ditawarkan oleh orang Rusia di Universite Montpellier II. Mereka menawarkannya, karena mereka tertarik dengan tesis saya, yaitu inovasi baru yang dapat meluruskan rambut keriting orang Afrika," kata anak dari pasangan Yulizar dan almarhum Yasma Erni itu.

Wanita kelahiran tahun 1980 in sekarang bekerja di EDF sebagai spesialis polimer di Edvance yang merupakan anak perusahaan EDF. Ia tinggal di kota Versailles dekat kota Paris dan telah menikah dengan ahli IT bernama Jerome tahun 2009.

Walaupun telah bertahun-tahun tinggal di Prancis, Siska memilih tetap berstatus sebagai WNI. Berkat kesuksesanya, ia juga memberangkatkan orang tuanya pergi haji dan membiayai kuliah sang adik.

"Terus lah rajin, giat belajar dan kejar cita-cita. Jangan pernah menyerah dan tidak usah dihiraukan apapun ocehan dan celaan orang lain, karena sesungguhnya saingan terberat adalah diri sendiri," pesan Siska.



Simak Video "Video Reaksi Santai Macron saat Insiden Mic di UNJ"
[Gambas:Video 20detik]

(pay/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads