Wisudawan Termuda ITS Usia 19 Tahun, Tekuni Teknik Sistem dan Industri

ADVERTISEMENT

Wisudawan Termuda ITS Usia 19 Tahun, Tekuni Teknik Sistem dan Industri

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 16 Okt 2021 10:00 WIB
Jasmine, wisudawan termuda ITS
Wisudawan termuda ITS di wisuda ke-124. Foto: Dok. Jasmine Athifa Azzahra
Jakarta -

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jasmine Athifa Azzahra menjadi wisudawan termuda ITS di Wisuda ke-124, 2-3 Oktober dan 9-10 Oktober 2021. Mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini lulus di usia 19 tahun 9 bulan.

Jasmine menuturkan, dirinya memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) pada usia 3,5 tahun. Kemudian, ia duduk di bangku SD sejak usia 5,5 tahun. Kondisi ini membuatnya jadi siswa termuda di antara teman-teman sekolahnya saat itu.

Mahasiswa teknik ini lalu melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang dan masuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang dengan dua kali akselerasi. Dengan demikian, Jasmine menyelesaikan studi SMP dan SMA masing-masing dalam dua tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, niatnya menyelesaikan sekolah dengan masa singkat tersebut untuk membanggakan orang tuanya. "Awalnya iseng daftar aksel (program akselerasi), tapi orang tua ternyata sangat mendukung," katanya.

Jasmine menuturkan, dirinya sudah tertarik mempelajari ilmu mengenai sistem dan industri sejak di bangku sekolah. Melihat peringkat ITS di jurusan ini, kata Jasmine, ia memantapkan diri masuk kampus pahlawan tersebut. Ia kelak masuk kuliah di usia 15 tahun pada 2017.

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya saya memilih lanjut ke Teknik Sistem dan Industri ITS dan lolos melalui jalur SBMPTN," kata Jasmine dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Di perkuliahan, Jasmina fokus pada minatnya di optimasi, di samping menggeluti statistik dan simulasi. Menurutnya, bidang ilmu tersebut menantang dan aplikasinya ada di banyak sektor industri.

Untuk mengembangkan minatnya, Jasmine lalu menjadi Asisten Laboratorium Pemodelan Kuantitatif dan Analisa Kebijakan Industri yang lebih dikenal dengan sebutan laboratorium QMIPA semasa ia kuliah. Salah satu tugasnya yaitu membantu dosen di kelas untuk membuat soal latihan, asistensi tugas besar, dan tutor di luar kelas di sela kuliah dan aktivitas organisasi keagamaannya.

Di akhir masa studinya, ia mengusung judul tugas akhir Optimization of LPG Distribution Route Using Variable Neighborhood Tabu Search Algorithm. Secara umum, kata Jasmine, tugas akhirnya meneliti rute distribusi yang belum ada perencanaan dan menyebabkan biaya perusahaan lebih tinggi.

Lewat penelitiannya, Jasmine menawarkan algoritma metaheuristik yang bisa menyusun rute terpendek untuk distribusi tersebut. Keunggulannya, algoritma ini relatif cepat dibanding yang lain. "Biaya dari rute yang dihasilkan juga jauh lebih kecil dari keadaan sekarang ketika tanpa ada perencanaan," kata peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,53 ini.

Jasmine menuturkan, ia selanjutnya ingin meneruskan cita-cita berkuliah jenjang master dan berkarier di bidang keilmuan Data Science dengan fokus optimasi industri. Bagi adik-adik mahasiswa, Jasmine berharap kamu tetap semangat berkuliah di tengah pandemi.

"Semoga lancar terus kuliahnya dan tetap semangat belajar, semoga ilmunya bermanfaat."

Gimana detikers, mau lancar kuliah dan wisuda juga kayak Jasmine?




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads