Ciptakan Inovasi Kandang Ternak, Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah Feses Sapi

ADVERTISEMENT

Ciptakan Inovasi Kandang Ternak, Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah Feses Sapi

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 29 Agu 2021 17:00 WIB
Kembangkan kandang ternak berbasis teknologi
Foto: Screenshoot
Jakarta -

Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB/Unibraw) Malang berhasil ciptakan inovasi kandang ternak berbasis teknologi. Inovasi tersebut memanfaatkan sumber energi yang dihasilkan dari feses atau kotoran sapi.


Kelima mahasiswa tersebut adalah Ahmad Fahrudin Husen, Rhobithotus Mufidah, Novia Putri Wardani, Aura Alya Rahma, dan Triyana Sinta Dewi.


Dengan bantuan dosen pembimbing Mulia Winirsya Apriliyani, S.Pt., MP, mereka berhasil menciptakan aplikasi kandang pintar berbasis IoT bernama System Several Massage Macrocontroller Technology atau disingkat SI SEMMUT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Alasan Pencemaran lingkungan

ADVERTISEMENT


Inovasi tersebut dilakukan atas dasar permasalahan global dalam dunia peternakan yakni pencemaran lingkungan akibat limbah feses sapi. Hal itu banyak disebabkan karena sebagian para peternak belum mampu mendaur ulang limbah secara baik.


Padahal apabila penanganan limbah dilakukan secara tepat, dapat memberikan dampak positif bagi ketersediaan energi.


Mengingat seekor ternak mampu menghasilkan kotoran lebih dari 10 kg yang berpotensi dijadikan sumber energi alternatif (biogas). Pemanfaatan biogas dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.


Sehingga kandungan gas metana dalam feses sapi menjadi salah satu sumber energi terbarukan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals. Sesuai poin ketujuh mengenai ketahanan energi terbarukan yang ramah lingkungan.


Kandang Berbasis Teknologi


Karya buatan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) itu mengadopsi sistem model kandang closed house pada ternak ayam.


Dengan sistem tersebut, kandang sanggup menciptakan keamanan secara biologi (meminimalisir kontak dengan organisme yang lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik, sehingga mengurangi stres pada ternak.


"Energi yang digunakan merupakan energi terbarukan dari gas metana yang dihasilkan oleh limbah feses sapi. Sedangkan sistem perkandangan dapat dipantau dari aplikasi smartphone SI SEMMUT guna mempermudah pengecekan kondisi ternak dan kerja dari sistem perkandangan." jelas Fahrudin, selaku perwakilan tim.

Tak hanya menciptakan inovasi, karya tersebut juga diikutsertakan dalam ajang internasional World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA).


Kompetisi tersebut dilakukan secara daring dengan mengangkat bidang matematika, teknologi, lingkungan, ilmu sosial, pendidikan dan fisika. Peserta WYIIA 2021 berasal dari Amerika Serikat, Saudi Arabia, Malaysia, Thailand, Turki, Azerbaijan, Korea, dan Indonesia.


Dengan inovasi kandang yang memanfaatkan sumber energi dari feses sapi, tim mahasiswa Unibraw https://www.detik.com/tag/unibraw berhasil memperoleh medali perak ajang WYIIA 2021.




(faz/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads