7 Atlet Putri Olimpiade Tokyo yang Sukses Merangkap Ilmuwan, Siapa Saja?

ADVERTISEMENT

7 Atlet Putri Olimpiade Tokyo yang Sukses Merangkap Ilmuwan, Siapa Saja?

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 15 Agu 2021 09:00 WIB
Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan
Foto: Screenshoot BBC Indonesia/7 Atlet Putri Olimpiade Tokyo yang Sukses Merangkap Ilmuwan, Siapa Saja?
Jakarta -

Olimpiade Tokyo 2020 masih menyimpan banyak cerita menarik di baliknya. Salah satunya tentang kisah sejumlah atlet perempuan yang juga sukses merangkap jadi ilmuwan di negara masing-masing.

Mengutip dari BBC Indonesia, analogi yang tepat bagi para atlet ini adalah, satu kaki di tempat latihan dan satu lagi di laboratorium. Inilah ketujuh atlet sekaligus ilmuwan tersebut.

  • 1. Anna Kiesenhofer (Austria)
Anna Kiesenhofer of Austria holds her gold medal during a medal ceremony for the women's cycling road race at the 2020 Summer Olympics, Sunday, July 25, 2021, in Oyama, Japan. (AP Photo/Christophe Ena)Anna Kiesenhofer of Austria holds her gold medal during a medal ceremony for the women's cycling road race at the 2020 Summer Olympics, Sunday, July 25, 2021, in Oyama, Japan. (AP Photo/Christophe Ena) Foto: AP/Christophe Ena

Kiesenhofer memberikan kejutan di cabang olahraga balap sepeda jalanan perempuan, Olimpiade Tokyo 2020. Pembalap ini mampu meraih medali emas, kendati berlatih tanpa pelatih khusus ataupun dukungan dari tim profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembalap berusia 30 tahun ini juga sebelumnya tidak masuk daftar unggulan di cabang olahraga balap sepeda. Nyatanya, Kiesenhofer justru menyentuh garis finish lebih dulu dibanding juara dunia Annemiek van Vleuten.

Di luar olimpiade, Kiesenhofer merupakan seorang ilmuwan matematika dari Technical University of Vienna, Austria dan Cambridge University, Inggris. Ia juga seorang peneliti sekaligus dosen di Technical University of Lausanne, Swiss.

ADVERTISEMENT
  • 2. Hadia Hosny (Mesir)

Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Sayang sekali Olimpiade Tokyo 2020 kemungkinan jadi ajang terakhir Hosny. Pasca tersingkir dari penyisihan grup bulutangkis putri, dirinya mengisyaratkan gantung raket.

"Besar kemungkinan ini menjadi Olimpiade terakhir bagi saya. Sungguh bikin stres harus bepergian ke semua turnamen sembari mempertahankan posisi yang bagus di peringkat dunia," demikian dilansir dari laman Komite Olimpiade Internasional (IOC), seperti dikutip dari BBC Indonesia.

Setelah pensiun, ia akan kembali fokus pada karier akademiknya. Saat ini Hosny adalah seorang asisten profesor di British University of Egypt.

Hosny meraih gelar magister bio-kedokteran di Universitas Bath, Inggris serta doktor farmakologi di Universitas Kairo, Mesir. Ia sudah melakukan penelitian dan menerbitkan berbagai artikel ilmiah tentang dexamethasone, yakni obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Dalam waktu ke depannya, Hosny juga akan sibuk sebagai politisi karena ia juga merupakan anggota parlemen Mesir.

  • 3. Gabby Thomas (Amerika Serikat)
Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Atlet dengan sapaan akrab Gabby ini dikenal sebagai wanita tercepat ketiga di dunia untuk nomor 200 meter. Gabby memenangkan medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020

Di samping kesibukan latihan dan mengikuti kompetisi, Gabby juga sudah menempuh studi Neurobiologi dan Kesehatan Global di Universitas Harvard. Sekarang, Gabby sedang mempelajari bidang Epidemiologi dan Manajemen Kesehatan di jenjang master Universitas Texas, Austin.

Dalam penelitiannya, Gabby tertarik meriset ketimpangan rasial dalam akses layanan kesehatan di Amerika Serikat.

  • 4. Charlotte Hym (Prancis)
Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Ketika masih berusia 12 tahun, Hym terkagum dengan orang-orang yang bermain skateboard di dekat rumahnya di Paris. Dilansir dari laman resmi IOC, atlet 28 tahun tersebut mengatakan, "Kelihatannya keren banget dan saya ingin melakukan hal yang sama."

Olimpiade Tokyo 2020 adalah ajang debut bagi Hym, meskipun ia tidak bisa melaju hingga final.

Di luar ini, Hym memiliki gelar Doktor Ilmu Saraf. Dirinya melakukan penelitian efek suara ibu terhadap perkembangan keterampilan motorik bayi yang baru lahir.

5. Louise Shanahan (Irlandia)

Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Shanahan memiliki angan-angan melaju ke Olimpiade Paris 2024. Namun, impian atlet berusia 24 tahun ini ternyata terwujud lebih cepat.

Ia berhasil mendapat tempat untuk lomba lari putri 800 meter di Olimpiade Tokyo 2020, meskipun tidak lolos babak penyisihan.

Dengan masih memegang cita-cita untuk mengikuti Olimpiade 2024, Shanahan kini tengah kembali ke kehidupan akademisnya, khususnya dalam bidang fisika kuantum.

Shanahan adalah lulusan Universitas Cork di Irlandia dan kini ia sedang menjadi mahasiswa jenjang doktor Universitas Cambridge, Inggris.

Minat utama Shanahan adalah fisika medis. Sambil belajar, dirinya juga sedang mengembangkan perangkat yang berfungsi memperbaiki diagnosis dan perawatan kanker.

"Saya ingin punya dua karier karena, saat situasi di laboratorium sedang tidak baik, saya bisa bilang ke diri sendiri bahwa saya seorang pelari dan itu hal yang bagus," demikian kata Shanahan pada harian Cambridge Independent, seperti dikutip dari BBC Indonesia.

"Kini, saat tampil buruk di atletik, saya bisa selalu menganggap diri jadi ahli fisika kuantum," ujarnya.

Klik selanjutnya>>>

  • 6. Nadine Apetz (Jerman)
Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Apetz merupakan wakil pertama Jerman untuk cabang olahraga tinju putri di olimpiade. Meski kalah dari petinju India, Lovlina Borgohain di kelas welter, Apetz pernah memenangkan sejumlah medali di berbagai turnamen Eropa dan kejuaraan tinju dunia.

Saat ini, Apetz ingin mendapat gelar PhD di University Hospital di Cologne, Jerman. Ia juga telah menyandang gelar Master Ilmu Syaraf di Universitas Bremen.

Apetz sekarang sedang mempelajari teknik simulasi otak mendalam, di mana melibatkan penerapan arus listrik atau elektromagnetik ke area materi abu-abu tertentu.

Perawatan tersebut berpotensi besar pada pasien Parkinson di masa depan. Penyakit tersebut adalah kondisi degeneratif yang mempengaruhi neuron yang bertanggung jawab atas gerakan dan kontrol otot.

"Persiapan untuk Olimpiade Tokyo ini cukup bikin stres. Sepulang dari Jepang, saya akan berkonsentrasi seratus persen atas studi saya," kata Apetz pada IOC, seperti dikutip dari BBC Indonesia.

  • 7. Andrea Murez (Israel)
Atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap IlmuwanAtlet Olimpiade Tokyo 2020 yang Sukses Merangkap Ilmuwan Foto: Screenshoot BBC Indonesia

Atlet Israel berusia 29 tahun ini merupakan lulusan Ilmu Biologi, Universitas Stanford. Keahliannya dalam berenang membuat Murez mengikuti ajang Maccabi Ads, olahraga empat tahunan di Israel.

Dengan penampilannya yang bagus di ajang tersebut, atlet kelahiran California itu pindah permanen ke Israel dan mewakili negaranya.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, perenang sekaligus kandidat PhD tersebut tampil di empat nomor, yakni 50, 100, dan 200 meter gaya bebas serta 4x100 meter estafet gaya campuran.

Murez tampil terbaik di nomor estafet. Ia mengantarkan Israel ke posisi delapan di putaran final.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Penurunan Bendera The World Games di Upacara Penutupan"
[Gambas:Video 20detik]
(pay/pay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads