Putri Ananda, mahasiswa RI di Osaka University of Economics and Law berbagi kisahnya saat berkuliah di Jepang. Selama studi ia banyak mengenal berbagai budaya dari teman-temannya.
Kuliah di luar negeri dengan lingkungan yang berbeda menyadarkan betapa pentingnya menghargai perbedaan. Seperti yang dirasakan wanita yang akrab disapa Putri, ia banyak belajar tentang perbedaan melalui acara lintas budaya yang digelar di kampusnya.
![]() |
Mahasiswa jurusan International Studies ini mengatakan, di tahun pertama dan kedua jurusannya kerap kali menyelenggarakan kegiatan pengenalan budaya asing. Salah satunya festival makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak banget kegiatan-kegiatan di kampus yang kaya memperkenalkan budaya-budaya asing. Di tahun pertama dan kedua kita itu kaya ada namanya festival makanan-makanan dari negara kita," kata Putri dalam Program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia), Selasa (18/5/2021).
Lebih lanjut, ia menjelaskan urusan International Studies hampir mirip seperti jurusan Hubungan Internasional (HI) jika di Indonesia. Maka, tidak heran jika banyak kegiatan lintas budaya yang diselenggarakan di lingkungan kampus Putri.
Putri juga diberikan keleluasaan untuk mempelajari bahasa-bahasa lain seperti Rusia, Korea, China. Namun untuk pembelajaran sehari-hari, jurusannya hanya mewajibkan untuk menguasai bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
"Saya diwajibkan untuk menguasai bahasa Inggris dan bahasa Jepang juga. Jadi 2 bahasa yang digunakan plus ada juga kita juga bisa belajar bahasa lain gitu kalau kita mau," tutur Putri.
Mahasiswa asal Lampung ini mengaku senang memiliki teman-teman dari berbagai negara. Pasalnya, Putri menjadi banyak belajar tentang berbagai budaya termasuk belajar saling menghargai.
Di Osaka University of Economics and Law, Putri masuk dalam kelas reguler. Meski demikian, banyak mahasiswa asing yang masuk dalam kelasnya. Setidaknya 60% temannya adalah orang Jepang, 20% orang China dan sisanya dari berbagai negara lain, seperti Jerman, Inggris, Malaysia, Korea dan masih banyak lagi.
Kuliah Pasca Masa Pandemi di Jepang. Klik selanjutnya>>>