Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Italia: Visa Tertolak Berkali-kali Hingga Gap Year

ADVERTISEMENT

Cerita Pemburu Beasiswa

Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Italia: Visa Tertolak Berkali-kali Hingga Gap Year

Rahma Harbani - detikEdu
Selasa, 18 Mei 2021 08:03 WIB
Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Italia: Visa Tertolak Berkali-kali Hingga Gap Year
Foto: Dok Pribadi
Jakarta -

Kisah inspiratif meraih beasiswa juga dialami oleh salah seorang mahasiswa Indonesia di Italia bernama Rara Maulina. Ia merupakan mahasiswi S1 yang sudah mengenyam pendidikan di Italia sejak 5 bulan yang lalu, tepatnya Desember 2020.

Perjuangan Rara dalam meraih beasiswa di luar negeri tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia melewati banyak jatuh bangun mulai dari negara tujuan yang tidak sesuai rencana, visa yang sempat tertolak berkali-kali, hingga keputusannya untuk gap year atau mengambil jeda untuk kuliah.

Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Italia: Visa Tertolak Berkali-kali Hingga Gap YearKisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Italia: Visa Tertolak Berkali-kali Hingga Gap Year Foto: Dok Pribadi

Pada mulanya, Rara berencana untuk berangkat ke Roma lebih dahulu, namun visa keberangkatannya sempat tertolak berkali-kali. Ia bercerita bahwa dirinya pun tidak memahami alasan mengapa visanya tertolak sejak bulan Januari dan Februari 2021 kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Visa Rara sempat ditolak dua kali tidak tahu kenapa. Rara tanya email kedutaan tidak ada respon ya sudah, (tetapi) Rara tetap masih mau coba (daftar beasiswa) Italia lagi," cerita Rara pada detikEdu dalam Program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia).

Rara berencana untuk berangkat ke Roma lebih dahulu sebagai persiapannya untuk belajar bahasa Italia. Sebab bahasa itulah yang nantinya akan digunakan saat menempuh kuliah S1 di Italia.

ADVERTISEMENT

Perlu diketahui, kampus-kampus di Italia yang membuka jenjang S1 masih jarang menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajarannya.

Tidak lama setelah kejadian penolakan visanya berkali-kali itu, pemberitaan terkait kasus COVID-19 di Italia mengaung. Namun, hal itu justru tidak mematahkan semangat Rara dalam memperjuangkan beasiswanya di Italia.

"Italia pernah terbanyak ya kasus Covid-nya, maka itu hikmah dari Allah kalau Rara belum bisa berangkat, jadi tidak masalah. Setelah itu bisa dicoba lagi dan dicoba lagi," terang mahasiswi Fakultas Letter and Philosophy ini.

Pada Juni 2020, akhirnya Rara mendaftar dan berhasil masuk di jurusan impiannya yaitu, Global Humanities di Sapienza University of Rome. Kemudian, ia pun lanjut mendaftar satu-satunya beasiswa di Italia yang terbuka untuk pendaftaran S1, beasiswa Regional Laziodisco.

Sebagaimana prosedur penerimaan beasiswa di Italia, syarat wajib yang harus dimiliki peserta adalah bukti penerimaan mahasiswa baru dari kampus yang dituju.

"Setelah itu ya untuk beasiswa Laziodisco yang penting kita sudah terdaftar dahulu di kampusnya. Karena memang belum bisa daftar beasiswanya kalau kita belum dapat Letter of Acceptance (LoA) dari universitas," jelas Rara.

Memutuskan Gap Year. Klik selanjutnya>>>>

Rara pun bercerita, sejak SMA ia berkeinginan untuk melanjutkan studi di Eropa, tepatnya Inggris. Ia bahkan sempat mendaftar di kampus Coventry University. Namun karena biaya kuliah yang mahal dan tidak tersedianya beasiswa untuk S1, akhirnya Rara memutuskan untuk memilih Italia sebagai negara tujuannya.

"Kalau di Italia tetap ada reduksi uang kuliah gitu (berdasarkan) pendapatan orang tua dari negaranya dan itu bahkan bukan beasiswa," tuturnya.

Sedari awal memang Rara tidak pernah ada berminat untuk berkuliah di Indonesia. Ia lebih memilih untuk memperjuangkan kampus di negeri orang bahkan hingga memutuskan untuk gap year.

"Rela-relain gap year karena ketolak visa tidak masalah daripada lanjut kuliah di Indonesia," tambah mahasiswi yang berusia 20 tahun tersebut.

Lebih lanjut, Rara pun mengingatkan para pendaftar beasiswa untuk selalu berhati-hati dalam menyiapkan berkas, terutama pendaftaran berkas beasiswa Regional Laziodisco yang dinilai cukup membingungkan baginya.

"Jangan sampai salah isi formulir karena sedikit saja salah itu bisa gagal. Karena ada mahasiswa Indonesia yang pernah gagal hanya karena salah isi formulir, mungkin karena tidak sesuai dengan data asli," tutup dia.



Simak Video "Video Ratusan Siswa Dapat Beasiswa Kuliah di LN, ke Negara Mana Saja?"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads