Perjuangan Guru Honorer 24 Tahun Raih Kesejahteraan: Gaji Telat Hingga 10 Bulan

ADVERTISEMENT

Perjuangan Guru Honorer 24 Tahun Raih Kesejahteraan: Gaji Telat Hingga 10 Bulan

Puti Yasmin - detikEdu
Minggu, 16 Mei 2021 15:08 WIB
Sejumlah adaptasi dilakukan di masa pandemi COVID-19. Salah satunya melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring guna cegah penyebaran virus Corona.
Foto: Grandyos Zafna/Ilustrasi Perjuangan Guru Honorer 24 Tahun Raih Kesejahteraan: Gaji Telat Hingga 10 Bulan
Jakarta -

Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dalam mencerdaskan generasi bangsa. Namun, kenyataannya masih banyak guru honorer yang tidak mendapatkan keadilan setelah berpuluh-puluh tahun bekerja.

Adalah Sri Haryati seorang guru honorer di sebuah SMP di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Wanita berusia 51 tahun ini diketahui telah mengabdi menjadi guru setelah 24 tahun.

Guru honorer berjuang 24 tahun raih kesejahteraanGuru honorer berjuang 24 tahun raih kesejahteraan Foto: Dok Pribadi

Sri mengaku menjadi seorang guru selepas kuliah di IKIP Malang jurusan Bahasa Indonesia. Ia ditawari untuk mengajar di sekolah yang masih kekurangan guru dan berharap bisa menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) usai mengabdi sesuai aturan kala itu,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya saya ngajar di situ dengan harapan berjalannya waktu jadi PNS. Karena dulu mengabdi berapa tahun jadi PNS (aturannya)," ungkap Sri saat berbincang dengan detikEdu baru-baru ini.

Sayang, hingga saat ini harapannya tak kunjung menjadi kenyataan karena hingga hari ini ia masih berstatus sebagai 'guru honorer'. Berbagai upaya telah ia lakukan untuk mendapatkan keadilan, mulai dari demo di depan pemerintah daerah hingga ke depan Istana.

ADVERTISEMENT

Namun, kesejahteraan menjadi seorang PNS tak kunjung ia dapatkan. Bahkan, banyak kesulitan yang ia alami, seperti pernah mendapat gaji guru honorer setelah 10 bulan bekerja dengan besaran hanya Rp 550 ribu per bulannya.

"Sejak adanya moratorium nggak ada perekrutan dan dari tahun 2014 berjuang ke Jakarta ikut teman-teman K2 secara nasional, dan kenyataan dipimpong pusat-daerah. 2017 strategi saya ke daerah minta kesahajaan akhirnya (dapat gaji) Rp 550 ribu setiap bulannya dan berjuang demo dan hingga saat ini (dapat gaji) Rp 1 juta, nggak pernah tepat, dulu 8 bulan sampai 10 bulan pas. Tapi sekarang nggak, sudah setiap bulan," papar dia.

Jualan untuk penuhi kebutuhan. Klik selanjutnya>>>

Untuk memenuhi kebutuhannya, ia pun memiliki usaha sampingan, mulai dari beternak jangkring hingga menjual baju. Semua hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya kala itu. Namun, kini pandemi COVID-19 membuat usaha sampingannya sepi.

"Saaya pernah jualan minyak, nyambi minyak, ternak jangkrik. Sekarang jual baju dan sekarang sepi, saya nggak punya masukan tahun ini sama sekali, ini nggak bisa jalan, sepi Masya Allah," ungkap wanita yang juga Ketua Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Kab. Blitar ini.

Walaupun tak kunjung mendapatkan kesejahteraan sebagai PNS, wanita kelahiran 9 Juni tak putus bersyukur menjalani pekerjaan sebagai guru. Sebab, baginya mencerdaskan generasi bangsa lebih utama dibanding hal lainnya.

"Kenapa pemerintah nggak beri afirmasi, kenapa terlalu mempersulit? Kita ada untuk negara mencerdaskan anak bangsa, tapi pemerintah nggak ada untuk honorer, kita diabaikan," tegasnya.

"Kalau saya nggak mencintai pekerjaan, saya sudah keluar dari dulu sebelum usia 40 tahun," sambung Sri.

Harapan terakhirnya adalah mendapatkan kesejahteraan, karena saat ini besaran gaji guru honrer hanya Rp 1,5 juta per bulan dari pusat dan Rp 1 juta dari pemerintah daerah. Ia pun telah mengabdi dan bekerja sama dengan para guru PNS yang lain selama 24 tahun.

"Saya ngajar 25 kelas, 150 jam mata pelajaran. Kalau dibagi itu untuk 6 guru. Sekolah saya saat ini PNS tinggal 3 orang dan tahun depan 2 orang pensiun. PNS ada gaji ke-13, 14, kalau honorer dapat apa? Kita sama-sama kerja kaya PNS, paling tidak (dapat) dari segi kesejahteraan," tutup dia.



Simak Video "Pemerintah Buka Lowongan Sejuta Guru PPPK, Simak Persyaratannya!"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads