Kisah Mahasiswa RI Puasa di Rusia: Begadang untuk Sahur Jam 2 Pagi

ADVERTISEMENT

Puasa di Negeri Rantau

Kisah Mahasiswa RI Puasa di Rusia: Begadang untuk Sahur Jam 2 Pagi

Puti Yasmin - detikEdu
Selasa, 20 Apr 2021 11:00 WIB
Puasa mahasiswa puasa di Rusia
Foto: Dok Pribadi/Kisah Mahasiswa RI Puasa di Rusia: Begadang untuk Sahur Jam 2 Pagi
Jakarta -

Kegiatan sahur menjadi salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Ada banyak berkah yang bisa didapatkan saat melaksanakan sahur di bulan puasa.

Hal itu juga tidak dilewatkan oleh mahasiswa Indonesia di Rusia bernama Gianshanti Umari. Dalam perbincangan dengan detikcom, wanita yang akrab disapa Gian ini mengaku puasa Ramadhan di Rusia tahun ini menjadi kali ketiganya.

Gina sehari-hari merupakan mahasiswa S2 Hubungan Internasional di Kazan Federal University. Tahun ini, kata Gian, bulan puasa jauh lebih ringan dibanding sebelumnya karena berlangsung pada musim semi sehingga puasa hanya dilaksanakan antara 16-17 jam dibanding sebelumnya bisa mencapai 20 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini lebih ringan puasanya 16-17 jam. Tahun pertama (di Rusia) panjang banget puasanya bisa 20 jam itu karena masuk musim panas di bulan Mei. Berat dan sahur itu antara jam 12 malam dan 1 pagi," ungkap wanita yang lahir pada 24 September 1996 ini.

Saat ini, kata Gian, ia harus sahur pukul 2 pagi. Sebab, waktu Subuh di Rusia saat ini sekitar pukul 2.30 pagi. Alhasil, ia harus menahan kantuk untuk tidur di malam hari karena tak ingin ketinggalan melaksanakan sahur dan sholat Subuh.

ADVERTISEMENT

Gian juga merasa dilema saat harus sahur pukul 2 pagi. Pasalnya, waktu berbuka puasa atau Magrib di Rusia sekitar pukul 7 malam dan harus makan sahur kembali pada pukul 2 pagi yang dirasanya masih kenyang. Namun, jika tidak melaksanakan sahur bisa membuat tubuhnya lemas.

"Kita sahur jam 2 dan kita nggak tidur (malam). Soalnya kalau mau tidur takut keblablasan buah Subuhan. Jadi nggak tidur. Buka jam 7 dan sahurnya jam 1 atau 2 pagi karena 2.30 sudah Subuh. Padahal masih kenyang kan baru makan jam 7 tapi kalau nggak makan nanti lemas," kisahnya.

Selain itu, wanita yang juga lulusan Universitas Padjajaran ini mengaku rindu masakan Indonesia kala berpuasa, seperti kolak. Namun, rasa rindunya terobati dengan makanan khas Rusia, di antaranya Elesh, dan Treugolnik.

Puasa mahasiswa puasa di RusiaTreugolnik Foto: Dok Pribadi
Puasa mahasiswa puasa di Rusiasup lapsha s kuriney atau sup mie dengan ayam Foto: Dok Pribadi

"Aku kangen banget makan kolak buat buka puasa, nggak ada di masjid sini. Kalau di sini makanan lokal di masjidnya, ada Elesh, itu kaya roti dan isinya ada nasi, ada kismis, terus makanan Treugolnik, kue bentuk segita isinya ada kentang, daging dan ayam, dan bawang bombay," imbuh dia.

Di Rusia, Gian punya makanan favorit khas yakni Plov. Makanan tersebut memiliki cita rasa seperti nasi goreng dan terdiri dari nasi, ayam, dan wortel.

"Ada yang mirip (makanan Indonesia) itu Plov. Itu bukan makanan Rusia tapi negara Selatan Rusia, seperti Uzbekistan sana. Jadi rasanya kayak nasi goreng ada nasi, ayam, wortel. Itu dimasak dengan bahan-bahan jadi satu," papar Gian.

Puasa mahasiswa puasa di RusiaPlov Foto: Dok Pribadi

Bagaimana suasana puasa di Rusia? Klik selanjutnya>>

Suasana Puasa di Kazan, Rusia

Lebih lanjut, Gian mengungkapkan saat ini pelaksanaan puasa Ramadhan di Rusia jauh lebih longgar dibanding tahun 2020. Sebab, saat ini masyarakat sudah diperbolehkan makan bersama dan jalan-jalan sehingga ia merasa jauh lebih merasakan momen Ramadhan sesungguhnya.

Gian sendiri tinggal di kota Kazan, di mana penduduknya banyak beragama Islam. Bahkan, Gian mengisahkan ada banyak masjid berdiri di kota tersebut dan masyarakatnya juga telah familiar dengan pelaksanaan puasa Ramadhan.

Selama puasa, masjid-masjid banyak menyajikan makanan mulai dari camilan hingga makanan berat. Hal itu juga menjadi pengobat rindu Gian terhadap Indonesia karena momen tersebut mengingatkannya pada kegiatan ngabuburit.

"Aku di Kazan kota, banyak Muslim di kotaku dan masjid banyak, dan di setiap masjid banyak nyiapin buka puasa, ada makanan kecil, camilan, minuman teh, dan makanan berat enak-enak dan ini satu-satunya kota di Rusia yang punya masjid banyak banget. Jadi rasa rindu terobati karena di Kazan makanan gampang, ke masjid juga gampang dan di masjid disediakan selalu gratis, dan sholat pun dekat, nyaman untuk berpuasa, khususnya di Kota Kazan," tutur Gian.

Puasa mahasiswa puasa di RusiaPuasa mahasiswa puasa di Rusia Foto: Dok Pribadi

Karena itu juga, masyarakat di Kazan memahami pelaksanaan puasa Ramadhan yang Gian lakukan. Bahkan, teman-temannya banyak menghargainya dengan meminta maaf ketika harus makan di dekatnya atau mengajaknya makan bersama setelah berbuka puasa.

Gian sendiri berharap bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lancar di Rusia sampai hari Idul Fitri tiba. Dengan begitu, ia bisa merasakan suasana kumpul bersama layaknya perayaan hari raya seperti dahulu.

"Harapan semoga bisa jalanin puasa lancar, karena kangen kumpul bareng-bareng. Kalau di Kazan masjid banyak, jadi selesai sholat ada kesempatan makan bareng, kumpul. Di sini sudah bebas juga karena vaksin sudah ada juga," tutupnya.

Puasa mahasiswa puasa di RusiaPuasa mahasiswa puasa di Rusia Foto: Dok Pribadi


Simak Video "Video: Durasi Puasa di Kota Ini Hanya 1 Jam Saja, Kok Bisa?"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads