Puasa Ramadhan saat Pandemi
Ramadhan 1442 H tahun ini jadi puasa Ramadhan pertama yang dilalui Dani dengan lebih leluasa beribadah di masjid-masjid Melbourne. Puasa tahun lalu, dia harus patuh pada protokol kesehatan selama lockdown diberlakukan dan beribadah di rumah.
"Regulasi lokal (dulu) cukup ketat, ibadah di rumah, enggak bisa cari celah mushola yang masih buka," kata Dani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua bulan lalu, ia dan warga Melbourne lain sudah bisa lebih leluasa berkumpul seperti biasa. "Dua minggu terakhir tidak wajib masker asal social distancing," kata Dani.
Dani bercerita, tarawih sudah boleh dilaksanakan di masjid-masjid dengan protokol kesehatan Covid-19. Ada tempat-tempat yang diperbolehkan dipakai sholat, dengan keterangan waktu jam buka dan jam tutup.
Untuk warga muslim yang beribadah di tempat umum memakai masker, sajadah sendiri, memakai kaos kaki, dan nomor kontaknya dicatat untuk keperluan tracing.
Suasana yang sedikit lebih lega dibanding tahun lalu membuat Dani bisa berkunjung ke masjid-masjid di penjuru Melbourne. Di samping silaturahmi, ia mencoba ibadah tarawih dengan berbagai madzhab.
"Kalau di Indonesia, yang paling banyak Syafi'i. Di sini, tarawih dengan (madzhab) Hanafi paling banyak, lalu ada (madzhab) Hambali yang biasa dilakukan Arab. (Ibadah dengan madzhab) Maliki, saya belum pernah lihat. Jadi Semacam safari Ramadhan," kata Dani tertawa tipis.
![]() |
Dani menuturkan, umumnya perbedaan yang ia jumpai yakni pada jumlah rakaat, 20 atau 8. Juga panjang sholatnya. Masjid terdekat juga bisa disambangi dalam waktu 5 menit berkendara, paling jauh 30 menit.
Pemerintah Australia hingga kini belum membuka border untuk mahasiswa internasional. Praktis, mahasiswa muslim dirasa Dani juga berkurang drastis selama dua semester perkuliahan terakhir.
"Jadi sekarang sedikit lebih sepi dibanding biasanya. Tetapi untuk berkumpul dengan mahasiswa lain dari Indonesia, masih bisa," kata Dani.
Dulu sebelum pandemi, bersama Monash Indonesia Islamic Society, ia mengadakan pengajian, pertemuan, buka bersama, dan halal bihalal. Dani menuturkan, penyelenggaraan sholat Ied juga melibatkan mahasiswa.
"Tahun sebelumnya ada kompetisi Ramadhan untuk anak-anak. Mungkin (tahun) ini akhir Ramadhan," kata Dani.
Terkadang ia juga sholat dengan tetangga sesama muslim, di antaranya sesama mahasiswa Monash, mahasiswa Deakin University, dan staf KJRI yang tinggal di seberang rumahnya.
Dani menuturkan, saat berkuliah online tahun lalu, waktu puasa tidak terasa. Kini sedikit berbeda, terlebih ia harus berkendara atau naik bis untuk perkuliahan sekitar pukul 12 siang di dua kampus Monash. Clayton yang dekat rumah, dan Caulfield yang lebih jauh. "Makan tenaga juga. Waktu-waktu kritis itu jam 12-an," ungkapnya.
Di kelasnya ada 4 mahasiswa muslim dari total 40 mahasiswa. Sebagai minoritas, Dani mengaku tertantang untuk bertahan di tengah masyarakat heterogen yang tidak berpuasa.
Anak sulung Dani juga sudah bersekolah di SD dekat rumah, sementara anak keduanya di TK. Selama pandemi, sekolah mereka berlangsung pembelajaran daring. Namun akhirnya Dani dan istrinya sepakat memindahkan anaknya ke Sekolah Dasar Islam Terpadu Baitul Mal, Tangerang dan TK di Tangerang yang juga tengah melaksanakan pembelajaran daring.
Pertimbangan Dani memindahkan anaknya sekolah karena minat anaknya, sekolah yang sama-sama daring, bahasa pengantar, teman, dan guru menjadi pertimbangan anak, istri, dan dirinya untuk menyekolahkan anaknya di Indonesia. Terlebih, Dani yang tengah studi S2 akan segera kembali ke Indonesia.
Di samping sibuk sekolah daring, Dani menuturkan, anak-anaknya juga mulai aktif beribadah di Ramadhan tahun ini. "Ada peningkatan selama Ramadhan, kami dan anak-anak jadi lebih rajin ngajinya, sholatnya. Anak-anak tahun lalu belum lengkap sholat lima waktu, sekarang sudah. Anak pertama sudah puasa penuh, anak kedua setengah hari, anak ketiga tidak, masih balita," tutup Dani.
Kalian punya pengalaman puasa di negeri orang? Kirim tulisan dan foto ke email timeless@detik.com dengan subjek: Puasa di Negeri Orang. Jangan lupa cantumkan nomor yang bisa dihubungi ya.
(nwy/nwy)