Siklon tropis kini kerap menjadi perbincangan setelah menjadi salah satu unsur dalam bencana di Sumatera beberapa waktu lalu. Namun, kenapa kerap terjadi di wilayah khatulistiwa?
Badai kencang dikenal sebagai siklon tropis di beberapa bagian dunia. Sebenarnya peristiwa ini jarang terjadi di wilayah khatulistiwa.
"Sangat jarang badai terbentuk dalam beberapa derajat dari khatulistiwa," kata seorang ahli meteorologi yang sekarang pensiun dari Universitas Hawaii, kepada Live Science, Gary Barnes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Siklon Tropis Sebenarnya Jarang Terjadi di Khatulistiwa?
Terjadinya siklon tropis sebenarnya bergantung pada fenomena yang disebut efek Coriolis untuk dapat berputar dan berkembang.
Efek ini disebabkan oleh rotasi bumi, yang menyebabkan udara yang bergerak berputar dalam gerakan melingkar. Namun, di khatulistiwa, efek Coriolis hampir nol. Artinya, tidak ada cukup putaran untuk memicu badai.
Dikutip dari Science Museum of Virginia, bayangkan seperti ketika kita mencoba memutar gasing tanpa memutarnya, seperti itulah badai di khatulistiwa sejatinya. Tanpa gaya putaran tersebut, siklon tropis tidak dapat mempertahankan strukturnya atau melanjutkan perjalanannya.
Badai ini terbentuk dan berkembang di daerah tropis, di mana airnya hangat dan kondisinya tepat. Ketika mendekati khatulistiwa, kurangnya efek Coriolis membuat siklon tersebut tidak mungkin mempertahankan kekuatannya. Singkatnya, ada rentang spesifik di mana mereka dapat dan tidak dapat eksis berkat geofisika bumi itu sendiri.
Seperti dikatakan dalam artikel ilmiah bertajuk "Can tropical cyclones exist near the Equator?" oleh Min Li Ralf Toumi dalam Quarterly Journal terbit 08 September 2025, efek Coriolis adalah konsekuensi dari rotasi Bumi. Efek ini memulai rotasi siklon dengan membelokkan udara yang bergerak, yakni berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan.
Dalam makalah ini dikatakan, siklon tropis termasuk di antara fenomena alam yang paling merusak. Peristiwa ini mampu menimbulkan risiko signifikan bagi wilayah pesisir dan kehidupan manusia.
(nah/faz)











































