Tiga siklon tropis dikabarkan sedang mengepung wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathan.
"Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama, siklon Bakung," kata Faisal dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal mengatakan suhu di permukaan laut Indonesia sedang lebih hangat dari biasanya. Kondisi tersebut telah membentuk satu siklon tropis Bakung dan bibit siklon 93S dan 95S.
"Ada anomali iklim dunia sehingga bencana hidrometereologi di Indonesia cukup tinggi akhir-akhir ini," ujarnya.
Siklon tropis adalah badai besar yang terbentuk di atas perairan hangat, minimal 26,5Β° Celcius dengan radius mencapai 150-200 meter. Termasuk dalam kategori badai, siklon tropis seringkali disamakan dengan puting beliung. Apakah kedua fenomena ini adalah fenomena yang sama?
Perbedaan Siklon Tropis dan Puting Beliung
Menurut laman BMKG, siklon tropis dan puting beliung sama-sama merupakan pusaran atmosfer. Namun ukuran diameter puting beliung hanya berkisar ratusan meter, sedangkan ukuran diameter siklon tropis dapat mencapai ratusan kilometer.
Selain itu ada perbedaan wilayah dan durasi munculnya kedua fenomena ini. Berikut perbedaannya:
Daerah Tumbuhnya
- Siklon tropis: Tumbuh di laut, umumnya di atas 10Β° lintang utara maupun selatan
- Puting beliung: Tumbuh di laut. Tapi puting beliung dapat tumbuh di perairan yang disebut dengan water sprout. Puting beliung di wilayah lintang tinggi disebut dengan tornado.
Arah Gerak
- Siklon tropis: Siklon di belahan Bumi selatan bergerak ke arah barat atau barat daya, sedangkan untuk siklon di belahan Bumi utara bergerak ke arah barat atau barat laut.
- Puting beliung: Arah pergerakan puting beliung tergantung pada arah gerak badai guntur pembentuknya
Ukuran diameter
- Siklon tropis: Ratusan kilometer
- Puting beiung: Ratusan meter
Lama Hidup
- Siklon tropis: 1-30 hari dengan rata-rata 3-8 hari
- Puting beliung: 3 menit hingga lebih dari 1 jam
Siklon Tropis di Indonesia Termasuk Fenomena Jarang
Siklon tropis sebenarnya sukar terjadi di Indonesia. Hal ini lantaran adanya gaya coriolis yang membuat udara berputar keluar dari wilayah ekuator.
Menurut laman Research Center for Climate Change Universitas Negeri Padang, saat siklon tropis bertemu dengan gaya coriolis, siklon tersebut akan melemah. Namun, teori ini terpecahkan dengan keberadaan siklon tropis senyar yang berada di wilayah Sumatera pada akhir November lalu.
Siklon tropis senyar berada pada posisi 5.0Β° LU, membuatnya berada tepat di ambang batas minimal di mana rotasi masih mungkin terbentuk.
(nir/nwk)











































