Siap-siap Tempe Mendunia, Wamen Giring: Komunitasnya Kompak

ADVERTISEMENT

Siap-siap Tempe Mendunia, Wamen Giring: Komunitasnya Kompak

Abdur Rahman Ramadhan - detikEdu
Sabtu, 20 Des 2025 13:00 WIB
Siap-siap Tempe Mendunia, Wamen Giring: Komunitasnya Kompak
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo, S I Kom pada Seminar
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan telah resmi mengajukan tempe sebagai Warisan Budaya Takbenda ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Diharapkan, makanan tradisional Indonesia ini akan segera mendunia jika resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2026.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menilai kekompakan komunitas tempe menjadi faktor penting dalam menguatkan tempe sebagai warisan budaya takbenda. Tak hanya itu, upaya mereka juga berdampak ekonomi bagi masyarakat luas, termasuk pengrajin tempe.

Giring mengungkap, tanpa komunitas yang solid, pengakuan budaya lokal secara global justru berisiko berhenti sebagai seremoni semata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa warisan budaya kita yang tidak bisa diperjuangkan karena komunitasnya tidak kompak. Itu jadi pelajaran penting," ujar Giring pada seminar "Tempe: Dari Kearifan Lokal Menjadi Sajian Global" di Gedung A Kompleks Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

ADVERTISEMENT

Giring: Komunitas Tempe Jadi Salah Satu yang Terkuat

Giring menyebut komunitas tempe sebagai contoh positif bagaimana warisan budaya bisa diperjuangkan secara bersama-sama. Ia menyoroti hadirnya berbagai elemen, mulai dari Forum Tempe Indonesia, Rumah Tempe Indonesia, hingga pelaku UMKM yang saling terhubung dalam satu visi.

Menurutnya, kekompakan ini penting karena pengakuan budaya takbenda akan membawa dampak jangka panjang, terutama bagi ekonomi masyarakat. Hal ini menurutnya sudah tampak pada batik.

Setelah diakui sebagai warisan budaya dunia, ekosistem batik berkembang pesat dan memberi manfaat nyata bagi para pengrajin.

"Kalau komunitasnya tidak kompak, nanti setelah ketok palu dan dirayakan satu hari, pengembangannya berhenti dan dampak ekonominya tidak jalan," jelasnya.

Giring percaya, jika tempe berhasil naik level sebagai warisan budaya dunia dengan dukungan komunitas yang kuat, maka UMKM tempe di berbagai daerah akan ikut terdongkrak.

"Begitu tempe ini mendunia, saya yakin UMKM-UMKM tempe juga akan naik level," tutup Giring.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads