Dianggap Pembawa Sial, Burung Nasar Justru Jadi Pahlawan Ekosistem

ADVERTISEMENT

Dianggap Pembawa Sial, Burung Nasar Justru Jadi Pahlawan Ekosistem

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Rabu, 03 Des 2025 10:30 WIB
Dianggap Pembawa Sial, Burung Nasar Justru Jadi Pahlawan Ekosistem
Foto: BBC/Burung Nasar atau Burung Bangkai
Jakarta -

Burung nasar yang terbang berputar-putar sering diartikan sebagai pertanda buruk dan sering dianggap sebagai alamat kematian seseorang. Namun, stigma ini dibantah oleh peneliti. Kenapa?

Para peneliti mengatakan burung nasar atau burung bangkai memiliki maksud tersendiri. Gerakan berputar-putar burung nasar saat terbang merupakan cara untuk menghemat energi.

"Burung nasar adalah hewan yang terbang tinggi dan mereka menunggangi apa yang disebut termal," kata Chris McClure dari The Peregrine Fund, yang memimpin Global Raptor Impact Network (GRIN), dikutip dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Burung Nasar Memanfaatkan Termal

Burung nasar memanfaatkan termal yakni udara yang naik akibat panas Matahari, yang tidak merata di permukaan bumi. Ini karena udara hangat memiliki tekanan udara lebih rendah dibanding udara dingin, sehingga menciptakan aliran udara ke atas yang mengakibatkan kantung udara jauh lebih ringan.

Burung nasar dan burung pemangsa lainnya seperti elang memanfaatkan termal tersebut seperti lift kasat mata untuk mencapai ketinggian dan sebagai jalan raya untuk berkeliling dengan sedikit energi. Saat mereka kehabisan arus termal, mereka harus mengepakkan sayapnya lebih keras untuk menemui tumpangan baru.

ADVERTISEMENT

"Burung nasar hanya memanfaatkan termal terbaik untuk menghemat energi, dan mencari bangkai hewan untuk dimakan," jelas McClure.

Ia menjelaskan, burung nasar memiliki indra penciuman yang tajam, sehingga mampu melacak keberadaan bangkai meski di dalam hutan lebat. Ketika burung-burung tersebut menemukan makanan yang tepat, mereka akan mengitarinya untuk memastikan apakah hewan tersebut sudah benar-benar mati, lalu apa bangkai tersebut telah terurai oleh binatang buas dan memastikan keadaan di bawah benar-benar aman.

Burung Nasar Tidak Menyebarkan Penyakit, Justru Jadi Pembersih Alam

Selama ini, burung nasar yang memakan bangkai dianggap menyebarkan penyakit. Namun, McClure menegaskan bahwa burung nasar justru mencegah penyakit.

Meski bangkai yang mereka makan terinfeksi rabies, salmonella atau kolera, semua penyakit itu akan musnah di dalam perut burung nasar. Hal ini terjadi karena di dalam perut burung nasar terdapat campuran asam kuat dan bakteri mematikan, yang mencegah penyebaran virus dari bangkai yang ia makan.

Alih-alih menyebarkan penyakit, ilmuwan menyebut bahwa burung nasar penting bagi ekosistem, karena memakan bangkai dalam jumlah besar. Sebagai contoh yaitu, kematian massal berjumlah sekitar setengah juta orang antara tahun 2000 dan 2005 di India disebabkan oleh bakteri dan infeksi bangkai. Ini terjadi karena penurunan populasi burung nasar pada pertengahan tahun 90-an.

Penurunan populasi tersebut disebabkan oleh pemberian obat sejumlah hewan dan mengalami gagal ginjal, dan bangkai mereka dimakan oleh burung nasar dan menyebabkan mereka mati karena obat.

Keistimewaan burung nasar yang lain adalah, mereka bisa dilengkapi dengan unit GPS yang bermanfaat bagi masyarakat yaitu membantu mengetahui lokasi perburuan liar.

"Mungkin ada ribuan burung nasar di luar sana yang dilengkapi unit GPS, yang dapat mengirimkan informasi keberadaan mereka. Hal yang sangat menarik yang kami lakukan di Afrika adalah menggunakan burung nasar bertanda GPS untuk menangkap pemburu liar," ujar McClure.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads