Bumi Punya 'Bulan Mini' yang Ikut Mengorbit 60 Tahun ke Depan, Begini Bentuknya

ADVERTISEMENT

Bumi Punya 'Bulan Mini' yang Ikut Mengorbit 60 Tahun ke Depan, Begini Bentuknya

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Minggu, 30 Nov 2025 20:00 WIB
ilustrasi Asteroid
Foto: iStockphoto/ilustrasi Asteroid
Jakarta -

Selama ini kita sudah mengenal Bulan sebagai satelit alami Bumi. Namun, ilmuwan mengungkapkan bahwa ada 'bulan' lain yang turut mengorbit di Bumi. Seperti apa bentuknya?

'Bulan' lain yang dimaksud yaitu kuasi-bulan atau asteroid kecil yang memasuki semacam resonansi dengan orbit Bumi. Meski begitu, secara teknis mereka tidak mengorbit Bumi.

Sebagai fenomena astronomi, para ilmuwan kemudian menyebutnya sebagai 'bulan mini'. NASA mengkonfirmasi bahwa bulan mini diprediksi akan terus bertahan 'mendampingi Bumi' hingga tahun 2083 atau hampir 60 tahun mendatang, demikian dilansir earth.com.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti Apa Asteroid yang Disebut Bulan Mini?

Para ilmuwan menemukan asteroid tersebut saat sedang bergerak mengitari Matahari dan hampir berbarengan dengan planet Bumi. Para astronom menangkap pergerakannya pada 2 Agustus 2025 di observatorium Pan-STARRS di Hawaii.

Meski pergerakannya hampir sama dengan Bumi, benda langit tersebut hanya mampu menangkap gravitasi bumi dalam waktu yang terbatas. Objek yang kemudian disebut bulan mini tersebut memiliki lebar sekitar 19 meter, menurut catatan studi American Astronomical Society yang telah terbit di jurnal Research Notes of the AAS dan disebut dengan 2025 PN7.

ADVERTISEMENT

Peneliti juga mengungkap jika 2025 PN7 tidak akan menjadi kuasi-satelit atau asteroid yang tampak mengitari Bumi tersebut, yang akan bertahan lama. Menurut mereka, jenisnya merupakan kuasi-satelit Bumi yang berumur relatif singkat dibanding yang lain.

Meskipun bulan mini tampak bergerak seirama dengan bumi pada orbitnya, tapi faktanya gravitasi bumi tidak menangkapnya seolah-olah sama dengan rotasi bumi. Namun nyatanya, asteroid tersebut akan tetap "nongkrong" di dekat Bumi karena orbit yang sama, meski mendapat gangguan dari Matahari dan planet lain karena ukurannya yang kecil.

Berguna untuk Penelitian

Para astronom menyimpulkan bahwa bulan mini seperti 2025 PN7 sangat berguna sebagai laboratorium alami bagi penelitian luar angkasa. Benda langit tersebut dapat dijadikan objek latihan bagi pesawat luar angkasa sebelum misi jauh.

Para ilmuwan dapat memanfaatkannya untuk memahami bagaimana orbit resonansi serta gaya-gaya halus seperti radiasi Matahari, gravitasi planet sampai efek Yarkovsky secara perlahan mampu mengubah lintasan asteroid kecil selama bertahun-tahun.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads