Tak lama lagi kita akan menyambut bulan Desember. Pada awal penutup tahun ini, kita akan kembali menyaksikan supermoon.
Supermoon terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan titik terdekat bulan dengan Bumi dalam orbit elipsnya. Titik terdekat tersebut dikenal sebagai perigee.
Dijelaskan dalam laman NASA, selama setiap 27 hari orbit mengelilingi Bumi, Bulan mencapai perigee-nya, sekitar 363.300 km dari Bumi. Sementara titik terjauhnya, atau apogee, sekitar 405.500 km dari Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain supermoon, ada beberapa fenomena astronomi lain pada bulan mendatang.
Fenomena Astronomi Desember 2025
Seperti dikutip dari Starwalk Space, ini beberapa peristiwa astronomi pada Desember 2025:
1. Supermoon: 4 Desember
Bulan Purnama Dingin atau Full Cold Moon akan terjadi pada 4 Desember 2025 pukul 23:14 Greenwich Mean Time (GMT). Satelit alami kita pada saat itu akan berada di rasi bintang Taurus.
Meskipun secara teknis bulan purnama hanya berlangsung sesaat, yakni ketika berada tepat di seberang Matahari relatif terhadap Bumi, tetapi ia tampak sepenuhnya terang sehari sebelum dan sesudah waktu ini.
Supermoon 4 Desember 2025 akan 7,9% lebih besar dan 15% lebih terang daripada bulan purnama biasa.
2. Waktu Terbaik Amati Merkurius: 7 Desember
Merkurius akan mengalami berada di elongasi terbesar ke barat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), elongasi adalah sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu, seperti sudut antara bulan dan matahari dilihat dari Bumi.
Pada 7 Desember, Merkurius akan tampak pada jarak tampak terjauhnya ke barat dari Matahari. Kedua benda langit itu akan terpisah sejauh 20Β°42'.
Peristiwa ini disebut elongasi terbesar. Terlebih, ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Merkurius.
3. Bulan Dekat Jupiter: 7 Desember
Pada 7 Desember, Bulan yang tersinari 89% akan berada dekat dengan Jupiter di langit. Pengamat dapat menyaksikan keduanya dengan mata telanjang atau melalui teropong di rasi bintang Gemini.
4. Puncak Hujan Meteor Geminid: 13-14 Desember
Puncak hujan meteor Geminid dapat dilihat dari mana saja.
Geminid adalah salah satu hujan meteor paling spektakuler sepanjang tahun. Meteornya terang, berlimpah, berwarna intens, dan bergerak lebih lambat.
Pada 2025 ini kondisi pengamatan hujan meteor Geminid mendukung karena Bulan berada dalam fase sabit memudar. Di utara khatulistiwa, radian Geminid terbit sekitar matahari terbenam, sehingga masyarakat dapat memulai pengamatan di malam hari. Di Belahan Bumi Selatan, radian muncul di langit sekitar tengah malam setempat dan mencapai puncaknya sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
5. Bulan Baru: 20 Desember
Bulan Baru akan terjadi pada 20 Desember pukul 01:43 GMT. Pada titik ini, satelit alami kita akan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi terangnya akan membelakangi Bumi.
Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati bintang karena cahaya bulan tidak akan menghalangi pandangan.
6. Titik Balik Matahari (Solstice) : 21 Desember
Titik balik matahari Desember menandai hari pertama musim dingin astronomis di belahan bumi utara dan hari pertama musim panas di belahan bumi selatan. Pada 2025, titik balik matahari akan terjadi pada tanggal 21 Desember, pukul 15:03 GMT.
Ini akan menjadi hari terpendek di belahan bumi utara. Sebaliknya, belahan bumi selatan akan mengalami jumlah sinar matahari terbanyak dan hari terpanjang dalam setahun.
(nah/pal)











































