Spesies Ular Terbesar di Dunia Terungkap di Hutan Ini, Seberapa Besar?

ADVERTISEMENT

Spesies Ular Terbesar di Dunia Terungkap di Hutan Ini, Seberapa Besar?

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Kamis, 27 Nov 2025 10:00 WIB
JesΓΊs Rivers, Profesor Biologi dari New Mexico Highlands University, saat meneliti spesies ular terbesar di dunia, anaconda hijau
Foto: New Mexico Highlands University/JesΓΊs Rivers, Profesor Biologi dari New Mexico Highlands University, saat meneliti spesies ular terbesar di dunia, anaconda hijau
Jakarta -

Spesies ular terbesar di dunia adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Pada 2024, ilmuwan berhasil mengungkapkan fakta baru bahwa anaconda hijau bukan hanya ada satu, tapi dua spesies. Apakah sama besarnya?

Anaconda merupakan ular terberat di planet Bumi dan terpanjang kedua setelah ular piton reticulated. Beratnya bisa mencapai 250 kg dengan panjang hingga 9 meter.

Selama ini anaconda hijau hanya memiliki satu spesies. Namun, studi MDPI Diversity menemukan bahwa anaconda hijau sejak jutaan tahun lalu telah memiliki dua spesies berbeda, tapi belum teridentifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penelitiannya, ilmuwan mengatakan dua spesies anaconda hijau memang identik, tapi tetap memiliki perbedaan hingga 5,5 persen. Angka ini lebih jauh dari perbandingan antara manusia dan simpanse yang hanya sebesar 2%.

ADVERTISEMENT

Penelitian 17 Tahun

Untuk membuktikan bahwa ular terbesar di dunia ini merupakan dua spesies, penelitian yang dilakukan ilmuwan butuh waktu 17 tahun. Mereka mengarungi lahan di hutan hujan Amazon selama puluhan tahun.

Hewan besar berukuran 6,3 meter tersebut juga sulit untuk ditemukan di habitatnya karena pergerakannya di dalam air yang luar biasa. Selain sulit menangkapnya dan mengumpulkan sampel, pemindahan sampel tersebut ke berbagai negara juga memerlukan izin yang juga memakan waktu.

"Kami menghadapi semua kesulitan yang mungkin Anda bayangkan. Meskipun besar, ia sulit ditemukan dan dilihat ketika berada di depan Anda," kata JesΓΊs Rivas, Profesor Biologi di New Mexico Highlands University dan penulis utama makalah tersebut, dikutip dari Discover Wildlife.

"Lalu Anda perlu menangkapnya di air, di mana mereka lebih unggul. Ditambah lagi, kekuatan dan keuntungan kandang. Setelah menangkapnya dan mengumpulkan sampel, sampel tersebut perlu dipindahkan ke berbagai negara, yang membutuhkan beberapa izin yang sangat memakan waktu, diikuti dengan pengurutan analisis molekuler yang mahal," imbuhnya.

Nama untuk Dua Spesies Ular Terbesar di Dunia

Dalam penelitiannya, para peneliti mengusulkan dua spesies dari anaconda hijau dengan anaconda hijau selatan (E. murinus) dan anaconda hijau utara (E. akayima). Nama 'akayima' sendiri merujuk pada kata untuk anaconda dalam bahasa Karibia.

Rivas mendapat petunjuk pertama tentang perbedaan anaconda hijau utara dan selatan pada 2007. Sejak itu, ia dan timnya mengumpulkan sampel dari seluruh Amerika Selatan, demikian menurut Atlas Obscura.

Selain mengungkapkan anaconda hijau utara, studi tersebut juga meneliti genetika dari tiga spesies anaconda lain seperti anaconda Beni (E. beniensis), anaconda bintik gelap (E. deschauenseei), dan anaconda kuning (E. notaeus).

Para peneliti mengatakan, mereka tidak menemukan perbedaan di antara ketiganya. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa ketiga jenis anaconda tersebut masuk dalam kategori E. notaeus.

"Kami tidak menemukan perbedaan besar di antara ketiganya, dan temuan kami berarti argumen sebelumnya tentang perbedaan morfologi dan pemisahan geografis antara E. deschauenseei dan E. beniensis pun runtuh," jelas Rivas.

Maka itu, peneliti mengusulkan untuk menurunkan E. deschauenseei dan E. beniensis menjadi subspesies.

"Namun, E. notaeus mengapit kedua kelompok, sehingga mengubah mereka menjadi apa pun akan membuat E. notaeus menjadi parafiletik," lanjut Rivas.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads