Spesies 'Lebah Iblis' Ditemukan di Australia, Punya Tanduk Kecil!

ADVERTISEMENT

Spesies 'Lebah Iblis' Ditemukan di Australia, Punya Tanduk Kecil!

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 15 Nov 2025 18:00 WIB
Spesies lebah iblis baru ditemukan peneliti Australia
Spesies lebah 'iblis' baru ditemukan peneliti Australia. Foto: Curtin University
Jakarta -

Ilmuwan dari Curtin University, Australia menemukan spesies lebah asli baru. Lebah tersebut ditemukan di kawasan Goldfields, Australia Barat.

Peneliti utama, Dr Kit Prendergast dari School of Molecular and Life Sciences (MLS), Curtin University menyebut lebah ini dinamai Megachile (Hackeriapis) lucifer. Di mana kata lucifer sendiri berarti 'pembawa cahaya' juga permainan kata yang merujuk pada 'iblis'.

Mengapa peneliti menamainya demikian?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebah Punya Tanduk Kecil Mirip Iblis

Lebah tersebut ditemukan peneliti secara tak sengaja. Mulanya, Prendergast dan tim tengah menyurvei bunga liar Marianthus aquilonarius.

ADVERTISEMENT

Bunga tersebut penting diteliti karena sudah terancam punah. Bunga hanya tumbuh di wilayah Bremer Range.

Di tengah survei, peneliti melihat seekor lebah yang tak biasa. Mereka melihat ada struktur kepala yang unik pada lebah tersebut.

"Saya menemukan spesies ini ketika melakukan survei pada tanaman langka di Goldfields dan melihat lebah ini mengunjungi bunga liar yang terancam punah itu serta pohon mallee di dekatnya," kata Prendergast dikutip dari laman resmi Curtin University, Sabtu (15/11/2025).

Kepala lebah betina memiliki tanduk kecil seperti yang digambarkan dalam ilustrasi-ilustrasi iblis. Menurut Prendergast, tanduknya unik dan menjadi pembeda lebah satu ini dengan jenis lain.

"Lebah betinanya memiliki tanduk kecil yang luar biasa di wajahnya. Saat menulis deskripsi spesies baru ini, saya sedang menonton serial Netflix Lucifer, dan namanya terasa sangat pas. Saya juga penggemar berat karakter Lucifer di Netflix, jadi penamaannya jelas sudah," katanya.

Lebah Iblis Termasuk Spesies Baru

Prendergast bersama tim kemudian mengamati lebah tersebut. Setelah diteliti DNA-nya, ternyata lebah jantan dan betina tidak cocok dengan DNA lebah yang sudah banyak diteliti.

Hal tersebut mengkonfirmasi bahwa lebah termasuk jenis baru yang belum pernah ditemukan. Penemuan ini menunjukkan masih banyak penyerbuk asli Australia yang belum terungkap.

"Ini adalah anggota baru pertama dari kelompok lebah ini yang dideskripsikan dalam lebih dari 20 tahun, yang benar-benar menunjukkan betapa masih banyak kehidupan yang belum kita temukan termasuk di wilayah yang berisiko terdampak aktivitas tambang seperti Goldfields," kata Prendergast.

Lebah Iblis Terancam Punah

Wilayah penemuan lebah iblis ini merupakan habitat yang berisiko dan penuh dengan gangguan perubahan iklim. Prendergast menyebut, lebah iblis dan bunga liar di sekitarnya terancam punah.

"Banyak perusahaan tambang yang masih belum melakukan survei terhadap lebah asli, sehingga kita mungkin melewatkan spesies yang belum dideskripsikan termasuk yang berperan penting dalam mendukung tanaman dan ekosistem yang terancam," jelasnya.

Prendergast menuangkan hasil penelitiannya terhadap lebah iblis dalam Journal of Hymenoptera Research, makalah lengkap berjudul
"Megachile (Hackeriapis) lucifer (Hymenoptera: Megachilidae), a new megachilid with demon-like horns that visits the Critically Endangered Marianthus aquilonaris (Pittosporaceae)".

Ia berharap, spesies tersebut bisa aman dari ancaman yang ada di Goldfields. Ia mengatakan, penemuanya mempertegas pentingnya memahami lebah asli sebelum habitat mereka sirna.

"Karena spesies baru ini ditemukan di area yang sama dengan bunga liar yang terancam punah, keduanya bisa berada dalam risiko akibat gangguan habitat atau ancaman lain seperti perubahan iklim," katanya.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads