×
Ad

Mengapa Tidak Banyak Orang yang Kidal? Ini Alasannya Menurut Studi

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 17 Nov 2025 09:30 WIB
Umumnya, orang-orang menggunakan tangan kanannya untuk melakukan berbagai aktivitas dibandingkan tangan kiri. Mengapa demikian? Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Tangan kanan adalah tumpuan bagi banyak orang dalam melakukan berbagai aktivitas. Memegang handphone, menulis, hingga mengambil barang adalah beberapa di antaranya.

Mengutip Medline Plus, National Library of Medicine AS, sekitar 85-90 persen orang di negara-negara Barat adalah pengguna tangan kanan (right-handed). Hanya sekitar 10-15 persen yang menggunakan tangan kiri dari lahir atau kidal.

Meski kini sudah banyak terlihat orang kidal, tetapi dosen senior psikologi dari Faculty of Health, Medicine, and Society, University of Chester, Inggris, Dr Paul Rodway melihat tidak ada wilayah di dunia yang didominasi orang kidal.

Sebenarnya, mengapa kebanyakan orang lebih sering menggunakan tangan kanan dan sedikit orang kidal?

Faktor Lingkungan Budaya dan Sosial

Rodway menyebut kebiasaan tangan kanan bisa dipengaruhi oleh lingkungan tempat seseorang tumbuh. Selain itu, budaya pun ikut berperan dalam hal ini.

Seperti di kebanyakan negara Timur Tengah, Asia, dan Afrika tangan kiri dianggap tidak bersih. Sejak kecil, anak-anak telah dipaksa menggunakan tangan kanan untuk makan, minum, sikat gigi, dan lainnya.

"Budaya dengan tekanan sosial kuat terhadap kidal memiliki tingkat orang kidal yang lebih rendah," kata Rodway.

Kebiasaan Pakai Tangan Kanan Dimulai dari Janin

Lebih jauh dari itu, beberapa peneliti juga menyebut kuatnya faktor biologis. Sejak dalam janin, seseorang telah dominan menggunakan tangan kanan.

"Preferensi ini sudah terlihat pada gerakan janin," kata Clyde Francks, profesor genomik pencitraan otak di Max Planck Institute dan Radboud University Medical Center, Belanda.

Francks melakukan pemindaian ultrasound terhadap janin yang telah hidup 10 minggu. Ia mendapati lebih banyak janin menggerakkan tangan kanan dibanding kiri.

Kemudian pada mingu ke-15, janin mulai mengisap jempol. Semakin lama, gen pun ikut menentukan dominasi tangan.

"Besarnya kemungkinan bahwa dominasi tangan kanan adalah hasil bawaan dari perkembangan otak awal yang dikodekan oleh genom," kata Francks.

Berdasarkan jejak arkeologis, Rodway menemukan manusia telah mengutamakan tangan kanan sejak setengah juta tahun lalu. Kebiasaan pakai tangan kanan berevolusi karena perkelahian manusia dengan senjata.

"Saat berhadapan dengan lawan, seseorang yang bertangan kanan kemungkinan besar menusuk bagian kiri dada lawan, tempat sebagian besar jantung berada," katanya.

Mengapa Seseorang Bisa Menjadi Kidal?

Francks mengatakan, kasus kidal biasanya disebabkan adanya variasi acak selama perkembangan otak embrio. Karena itu, seorang kidal tidak dipengaruhi lingkungan atau genetik.

"Misalnya, fluktuasi acak pada konsentrasi molekul tertentu pada tahap penting pembentukan otak" katanya.

Mengutip BBC, sebuah penelitian oleh psikolog Irlandia Utara, Peter Hepper memperkuat data tersebut. Ia telah melakukan pengamatan terhadap ratusan hasil pemindaian janin yang menghisap jempol.

Sekitar 90% bayi menghisap ibu jari kanan. Kemudian, 12 tahun setelahnya, bayi-bayi tersebut tidak ada yang kidal.

Adapun sepertiga janin lainnya yang menghisap tangan kiri, ketika besar menjadi kidal. Para peneliti juga berusaha melihat perbedaan otak orang tangan kanan dan kidal.

Peneliti dari Universitas Oxford menemukan bahwa kedua sisi otak orang kidal terhubung lebih baik dan lebih terkoordinasi. Hal ini terutama tampak saat mempelajari bahasa.



Simak Video "Video Tambah Tahu: Ini Alasan Tidak Banyak Orang yang Kidal"

(cyu/twu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork