Tahukah detikers ada jenis hewan yang bisa abadi? Itu bisa terjadi karena siklus hidupnya yang terus berulang. Namun, hewan apakah yang dimaksud?
Hewan itu adalah ubur-ubur Turritopsis dohrnii atau dikenal dengan ubur-ubur abadi. Hewan hidrozoa tersebut berukuran lebar dan tinggi hanya sekitar 4,5 milimeter atau lebih kecil dari kuku jari kelingking.
Alasan ubur-ubur ini disebut bisa hidup abadi karena siklus hidupnya yang bisa bertransformasi. Proses di balik transformasi ubur-ubur yang menakjubkan ini disebut transdiferensiasi dan sangat langka, demikian melansir Natural History Museum (NHM).
Bagaimana Ubur-ubur Bisa Hidup Abadi?
Secara singkat, ubur-ubur Turritopsis dohrnii yang rusak atau mengalami tekanan, ia tak mati melainkan akan menyusut. Setelahnya, mengendap di dasar laut dan menjadi bentuk yang baru.
Cara ubur-ubur ini menyusut yakni dengan menyerap kembali tentakelnya dan kemudian kehilangan kemampuan berenang. Setelah mengendap, bentuknya sudah berbeda dan akan seperti gumpalan kecil di dasar laut.
Dalam 24-36 jam setelahnya, gumpalan tersebut akan berkembang menjadi polip baru. Polip ini merupakan tahap kehidupan ubur-ubur sebelumnya dan setelah dewasa disebut sebagai medusa, yang kemudian bertunas.
Proses ini ibarat kupu-kupu yang, alih-alih mati, akan mampu berubah kembali menjadi ulat, dan bermetamorfosis lagi menjadi kupu-kupu dewasa lagi. Namun yang terjadi pada ubur-ubur abadi, sel di setiap tahapnya berbeda.
Sel ubur-ubur dan sel polip berbeda, misalnya beberapa sel dan organ hanya ada pada polip. Sementara yang lain hanya terdapat pada ubur-ubur dewasa.
Meski bisa melakukan siklus hidup yang berulang, ubur-ubur yang tumbuh dari polip khusus, memiliki bentuk tubuh berbeda dengan ubur-ubur awal yang berenang bebas. Namun, secara genetik ubur-ubur baru yang tumbuh, akan identik.
Proses inilah yang kemudian disebut kehidupan abadi ubur-ubur Turritopsis dohrnii. Karena mereka tidak akan pernah mati karena usia tua.
"Kita mungkin teralihkan saat mengamati ubur-ubur yang jauh lebih besar, tetapi hal-hal kecil seperti ini dapat memberikan banyak informasi bagi ilmu pengetahuan kita tentang hewan-hewan ini," kata Miranda Lowe, kurator museum NHM, dikutip dari situs resmi NHM.
Proses Kehidupan Abadi Ubur-ubur Ditemukan pada 1980-an
Spesies T. dohrnii pertama kali dideskripsikan oleh para ilmuwan pada 1883. Namun, baru sekitar 1980-an siklus hidup abadi mereka ditemukan dengan tidak sengaja.
Pada saat itu, ilmuwan tengah meneliti polip dari T. dohrnii untuk disimpan dan dipantau hingga medusa (ubur-ubur dewasa) dilepaskan. Mereka kemudian menemukan proses ubur-ubur 'melepaskan' dirinya ke dasar toples dan berubah menjadi polip tanpa pembuahan atau tahap larva yang umum terjadi.
Kemudian dengan dibantu analisis lebih lanjut, peneliti menemukan siklus hidup 'ubur-ubur abadi' itu. Meski begitu, bukan rahasia umum jika ubur-ubur bisa mati karena dimangsa.
Ini karena jenis ubur-ubur lain, bukan T. dohrnii, sering dimangsa oleh hewan lain seperti ikan dan kura-kura. Polip juga kerap menjadi sasaran siput laut dan krustasea.
Sampai saat ini, ilmuwan masih sulit memahami berapa lama ubur-ubur seperti T. dohrnii bisa hidup terus menerus. Terutama tanpa gangguan predator atau manusia.
Ubur-ubur T. dohrnii, diperkirakan bisa ditemukan di Laut Mediterania. Namun, penemuan juga ada di banyak lautan diseluruh dunia karena kemungkinan invasi yang disebabkan oleh manusia.
Simak Video "Laut Banyuwangi Mulai Sembuh: Nemo yang Hilang Kini Kembali"
(faz/nah)