Apakah detikers pernah membayangkan jika ada manusia yang bisa hidup hingga 20.000 tahun? Terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi seorang ilmuwan dari Inggris percaya hal itu bisa jadi kenyataan.
Ia adalah Prof JoΓ£o Pedro de MagalhΓ£es, pakar biogerontologi molekuler dari Institute of Inflammation and Ageing University of Birmingham. Ia melihat manusia baru berada di tahap awal dalam memahami dan mengendalikan proses penuaan. Biogerontologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari proses biologis yang terjadi dalam proses penuaan.
Dalam wawancaranya bersama Scientific American, MagalhΓ£es menyebut potensi umur manusia bisa melonjak drastis, dari yang sekarang berkisar 70-80 tahun, menjadi ribuan, bahkan puluhan ribu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kunci umur panjang bukan sekadar obat-obatan, melainkan teknologi baru yang mampu menghentikan penuaan pada tingkat sel. Teknologi itu akan mencakup perbaikan DNA dan pemrograman ulang sel.
Modifikasi Program Komputer Biologis
MagalhΓ£es percaya bahwa di dalam DNA manusia ada semacam program komputer biologis yang membuat tumbuh menjadi manusia dewasa. Namun, hal itu akan sangat kompleks.
"Hipotesis saya adalah bahwa kita memiliki seperangkat program mirip komputer yang sangat kompleks dalam DNA kita yang mengubah kita menjadi manusia dewasa," katanya dikutip dari Popular Mechanics, Jumat (29/8/2025).
Dengan memodifikasi 'program' tersebut, ia percaya proses penuaan bisa diperlambat bahkan dibalik. Namun tantangannya adalah bagaimana menciptakan teknologi yang bisa melakukan hal tersebut.
"Tapi mungkin beberapa program yang sama ini, saat terus berjalan di usia lanjut, justru menjadi merugikan," katanya.
Berkaca pada Hewan yang Berumur Panjang
MagalhΓ£es tak hanya berteori. Ia meneliti spesies hewan yang memiliki usia luar biasa panjang, seperti paus bowhead yang bisa hidup 200 tahun.
Ada juga tikus mondok telanjang (naked mole rat) yang mampu bertahan hidup hingga 30 tahun jauh lebih lama dibanding tikus pada umumnya. Hewan-hewan tersebut, memiliki kemampuan perbaikan DNA dan ketahanan terhadap kanker yang jauh lebih baik.
"Pada paus bowhead, mereka tampaknya memiliki kemampuan perbaikan DNA yang jauh lebih baik," jelas MagalhΓ£es.
"Berbagai hewan berumur panjang, seperti manusia, paus, dan gajah semuanya harus menghadapi masalah yang sama, seperti kanker, tetapi mereka menggunakan trik molekuler yang berbeda untuk mencapai umur panjang mereka," sambungnya.
MagalhΓ£es menyebut salah satu contoh gen penting adalah P53, yang dikenal mampu menekan pertumbuhan kanker. Ia percaya manipulasi gen semacam ini dapat membantu memperpanjang umur manusia secara signifikan.
Syarat Anti Penuaan: Sel Tidak Menua
Memang, obat seperti rapamycin telah terbukti mampu memperpanjang usia hewan hingga 15 persen. Namun, untuk mencapai usia 1.000 hingga 20.000 tahun, diperlukan pendekatan yang jauh lebih mendasar yakni sel yang tidak menua sama sekali.
"Dalam hal ketahanan terhadap kanker dan mungkin juga terhadap penuaan secara keseluruhan, ini terkait kemampuan mereka merespons dan memperbaiki kerusakan DNA," katanya.
Meskipun pengaplikasiannya masih jauh, secara teori MagalhΓ£es menyebut ini sangat mungkin dilakukan. Bahkan, perhitungan yang pernah dibuat MagalhΓ£es menunjukkan jika penuaan bisa 'disembuhkan', manusia rata-rata bisa hidup lebih dari 1.000 tahun.
Lebih jauh, ia memperhitungkan potensi usia jika manusia selalu dalam kondisi ideal tanpa kecelakaan atau kematian akibat kekerasan. Usia maksimal bisa mencapai 20.000 tahun.
"Usia maksimum, jika tidak mengalami kecelakaan atau kematian akibat kekerasan, bisa mencapai 20.000 tahun," tuturnya.
(cyu/pal)