Indonesia memiliki 13 potensi gempa megathrust. Beberapa di antaranya memiliki kondisi seismic gap, yakni secara geologis menyimpan potensi besar karena sudah lama tidak melepaskan energi gempa.
Megathrust adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lainnya. Proses tersebut dapat menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat dapat dilepaskan dalam bentuk gempa besar, bahkan tsunami.
Segmen megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepas gempa besar pada 1757. Di sisi lain juga ada segmen Mentawai-Siberut yang belum aktif sejak gempa pada 1797.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan hingga sekarang tidak ada teknologi yang dapat memprediksi waktu, lokasi, serta kekuatan gempa secara pasti.
Menurut BMKG, kata-kata "tinggal menunggu waktu" kerap disalahartikan. Maksud dari kata-kata tersebut bukan berarti gempa akan terjadi dalam waktu dekat.
"Yang dimaksud adalah zona tersebut menyimpan potensi besar karena sudah lama tidak melepaskan energi," jelas BMKG melalui keterangan yang diunggah di media sosial, dikutip pada Rabu (12/11/2025).
Istilah tersebut digunakan sebagai bentuk kewaspadaan berdasarkan data sejarah dan geologi, bukan untuk menimbulkan kepanikan.
13 Potensi Megathrust di Indonesia
- Megathrust Aceh-Andaman: Magnitudo 9,2
- Megathrust Nias-Simeulue: Magnitudo 8,7
- Megathrust Batu: Magnitudo 7,8
- Megathrust Mentawai-Siberut: Magnitudo 8,9
- Megathrust Mentawai-Pagai: Magnitudo 8,9
- Megathrust Enggano: Magnitudo 8,4
- Megathrust Selat Sunda: Magnitudo 8,7
- Megathrust West-Central Java: Magnitudo 8,7
- Megathrust East Java: Magnitudo 8,7
- Megathrust Sumba: Magnitudo 8,5
- Megathrust North Sulawesi: Magnitudo 8,5
- Megathrust Philippine: Magnitudo 8,2
- Megathrust Papua: Magnitudo 8,7.
Simak Video "Video 3 Segmen Megathrust Indonesia Ini Berpotensi Picu Gempa Besar, Kenapa?"
(nah/nwk)