Beberapa hari lalu Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut terdampak gempa Rusia M 8,7 (beberapa sumber juga menyebut M 8,8). Pada 2011, Indonesia juga mengalami hal yang serupa.
Gempa-tsunami di Tohoku, Jepang 2011 menyebabkan satu korban jiwa di Papua. Dari kedua kejadian ini, dapat dilihat Indonesia rawan terdampak tsunami jauh. Mengapa demikian?
Mengapa Indonesia Rawan Terkena Tsunami Jauh?
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, SSi, MSi menerangkan, Indonesia rawan terkena tsunami jauh lantaran letaknya strategis, yaitu berhadapan dengan samudra luas yang banyak terdapat sumber gempa dahsyat, khususnya subduksi megathrust aktif bawah laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan karakter tsunami yang dapat menjalar hingga ribuan kilometer, terutama jika tidak terhalang daratan besar," imbuh Daryono menjelaskan melalui media sosialnya, dikutip Sabtu (2/8/2025).
"Tsunami bisa menjalar ratusan hingga ribuan kilometer dari pusat gempa, karena sifat fisik gelombangnya yang berenergi besar, panjang gelombangnya sangat panjang, dan kecepatan jalarnya tinggi di laut dalam," jelasnya.
Ia menyebut pada Jumat pagi (1/8/2025) tsunami akibat gempa Kamchatka beberapa hari lalu masih mondar-mandir di perairan timur laut Indonesia. Daryono mengatakan, terpantau osilasi tsunami pada peralatan tsunami gauge BMKG di Pantai Sarmi, Papua.
Pada Rabu (30/7/2025) BMKG memperingatkan potensi tsunami di wilayah Indonesia berstatus Waspada dengan ketinggian tsunami kurang dari 0,5 m. Namun, Daryono juga mengingatkan meski tingginya hanya beberapa sentimeter di laut lepas, tsunami sangat berbeda dari ombak biasa.
"Tsunami bukan sekadar 'ombak besar', melainkan gelombang energi besar yang menjalar ke seluruh kedalaman laut. Bahkan jika hanya setinggi beberapa cm di laut, dampaknya bisa merusak saat tiba di pantai," kata dia.
Pasifik Sarang Gempa Dahsyat
Meski tsunami yang terjadi lebih rendah dari yang dikhawatirkan, Daryono menyebut Pasifik tetap rawan gempa dan tsunami sebagai ancaman permanen. Pasalnya, lokasi tersebut berada di zona Cincin Api (Ring of Fire). Di sana bersemayam sumber gempa megathrust, sarang gempa dahsyat.
Ia mengatakan, gempa Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 06:24:50 WIB (waktu Indonesia) atau Selasa (29/7/2025) waktu Rusia setempat itu merupakan salah satu yang terkuat di Kamchatka.
Episentrum gempa tersebut berlokasi di Palung Kurile-Kamchatka, sabuk paling aktif secara seismik di Planet Bumi dan penyumbang 80% gempa tersbesar.
"Kamchatka terletak di atas lempeng yang lebih kecil yang disebut blok Okhotsk, yang sedang mengalami deformasi pada zona konvergensi lempeng tektonik. Seperti terjebak di tengah tabrakan antara trotoar raksasa yang bergerak," terang Daryono.
(nah/pal)