×
Ad

Wow! Jaring Laba-laba Raksasa Seluas Lapangan Bulu Tangkis Ditemukan di Negara Ini

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Jumat, 07 Nov 2025 19:00 WIB
Foto: Urak et al. 2025, Subterranean Biology/Jaring laba-laba terbesar yang pernah ditemukan ada di dalam gua perbatasan Albania dan Yunani.
Jakarta -

Apakah detikers pernah melihat jaring laba-laba? Ukurannya kebanyakan hanya cukup untuk satu atau dua ekor saja. Namun, bayangkan jika ada jaring raksasa yang luasnya bisa mencapai ukuran lapangan bulu tangkis?

Tak hanya untuk satu atau dua ekor, jaring raksasa dikerjakan oleh ribuan laba-laba sekaligus. Ini bukan fiksi melainkan jaring laba-laba yang baru saja ditemukan para ilmuwan di Eropa Tenggara.

Rumah Koloni Laba-laba di Gua yang Gelap

Para ilmuwan berhasil menemukan jaring laba-laba terbesar di dunia di dalam sebuah gua sulfur di perbatasan Albania dan Yunani. Gua ini selalu dalam kondisi gelap, lembap, dan beraroma menyengat.

Namun siapa sangka di dalamnya, terdapat jaring yang menjadi rumah bagi koloni 111.000 laba-laba dari dua spesies berbeda Tegenaria domestica (sekitar 69.000 ekor) dan Prinerigone vagans (sekitar 42.000 ekor).

Kedua spesies tersebut ditemukan hidup berdampingan dan bekerja sama membangun jaring raksasa di sepanjang langit-langit gua yang rendah.

Luasnya Setara Lapangan Bulu Tangkis

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Subterranean Biology pada 17 Oktober 2025, jaring 'kolosal' ini membentang seluas 106 meter persegi, atau sekitar setara satu lapangan bulu tangkis penuh. Jaring tersebut terbentuk dari gabungan jaring-jaring berbentuk corong (funnel webs) yang saling menumpuk dan teranyam di langit-langit gua rendah.

Profesor biologi dari Sapientia Hungarian University of Transylvania, Rumania, Istvan Urak, yang memimpin penelitian tersebut, menjelaskan bahwa temuan ini menjadi bukti perilaku komunal pada dua spesies laba-laba yang biasanya dikenal sebagai pemburu soliter.

"Alam masih menyimpan banyak kejutan bagi kita," ujarnya, dikutip dari Live Science.

"Jika saya harus mengungkap semua emosi yang meluap saat melihat jaring itu, saya akan menekankan rasa kagum, hormat, dan syukur. Kita harus melihatnya langsung untuk benar-benar memahami keajaibannya," imbuhnya.

Adaptasi di Lingkungan Ekstrem

Para peneliti menduga, jaring raksasa ini terbentuk secara bertahap selama bertahun-tahun, dengan setiap generasi laba-laba menambahkan lapisan baru di atas jaring lama. Kondisi gua yang stabil secara mikroklimatik gelap total, lembap, dan hangat oleh gas sulfur, mendukung koloni laba-laba untuk berkembang tanpa gangguan predator.

Lebih dari sekadar keajaiban alam, penemuan ini membuka pandangan baru tentang kemampuan sosial laba-laba yang selama ini dianggap hidup menyendiri. Koloni tersebut menunjukkan bahwa dalam kondisi ekstrem, laba-laba mampu beradaptasi secara sosial untuk bertahan hidup bersama.

Urak menambahkan bahwa penelitian lanjutan akan difokuskan pada bagaimana dua spesies laba-laba yang berbeda ini bisa hidup berdampingan tanpa saling memangsa. Sebab, kondisi ini merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi di dunia arachnologi (ilmu tentang laba-laba).



Simak Video "Video: Pakai AI untuk Kerja Malah Buang-buang Waktu, Kok Bisa?"

(faz/faz)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork