Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, intensitas hujan di Indonesia akan semakin meningkat di sejumlah wilayah. Musim hujan tahun ini diprediksi mencapai puncaknya mulai November 2025 hingga Februari 2026.
Memasuki November 2025, BMKG melaporkan prediksi cuaca untuk sejumlah wilayah pada sepekan awal. Hal ini berkaitan dengan perluasan wilayah turunnya hujan dari wilayah barat menuju timur Indonesia.
"Kita sedang memasuki periode transisi menuju puncak musim hujan. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama di wilayah selatan Indonesia yang mulai terpengaruh sistem siklon tropis dari Samudra Hindia," ujar Dwikorita Karnawati saat masih menjabat sebagai Kepala BMKG pada Sabtu (1/11/2025), dikutip dari laman BMKG, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang Bakal Diguyur Hujan pada Sepekan Awal November 2025
Berdasarkan analisis BMKG, berikut ini wilayah yang berpotensi diguyur hujan pada sepekan awal November 2025.
1. Hujan Sedang-Lebat
Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
2. Hujan Tinggi-Sangat Tinggi
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.
3. Hujan Lebat-Sangat Lebat (Siaga)
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua.
4. Hujan Sangat Lebat
- Tampa Padang, Sulawesi Barat
- Torea, Papua Barat
- Naha, Sulawesi Utara
Kapan Puncak Musim Hujan 2025?
Menurut BMKG, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Sementara itu, musim hujan akan mencapai puncaknya secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2026.
"Pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi fase puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatnya curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi," ujar Dwikorita.
Dengan kondisi cuaca yang didominasi hujan ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Terutama terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di wilayah rawan.
Selain itu, ketika hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh. Masyarakat juga diingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui akun resmi BMKG seperti media sosial dan aplikasi.
(faz/twu)











































