Kurang Tidur Bisa Bikin Otak Seseorang Lebih Cepat Tua, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Kurang Tidur Bisa Bikin Otak Seseorang Lebih Cepat Tua, Kok Bisa?

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 04 Okt 2025 20:00 WIB
Ilustrasi Pria Begadang
Ilustrasi begadang Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Manusia pada umumnya menghabiskan hampir sepertiga hidup untuk tidur. Aktivitas diam ini memiliki manfaat yang penting terutama untuk memulihkan tubuh dan otak. Namun, peran penting tidur akan sirna jika seseorang mengabaikan kualitas dan durasinya. Ternyata masih banyak yang menyepelekan durasi dan kualitas tidur.

Abigail Dove, seorang peneliti pascadoktoral dan seorang Neuroepidemiologi di Karolinska Institutet mengatakan ketika tidur terganggu, otak akan merasakan konsekuensinya. Dampaknya bahkan bisa lebih buruk dari yang dibayangkan.

Dove dan rekan-rekan meneliti perilaku tidur dan menganalisis data detail dari hasil pemindaian MRI otak pada lebih dari 27.000 orang dewasa di Inggris. Mereka berusia antara 40 hingga 70 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan bahwa orang dengan kualitas tidur buruk memiliki otak yang tampak jauh lebih tua daripada usia mereka yang sebenarnya," kata Dove, dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Bagaimana Bisa Otak Tampak Lebih Tua?

Dove mengatakan usia otak memang bisa diketahui lewat pola dalam hasil MRI. Peneliti bisa menaksirnya lewat kondisi jaringan otak, penipisan korteks atau tingkat kerusakan pembuluh darah.

"Dalam studi kami, usia otak diperkirakan menggunakan lebih dari 1.000 penanda pencitraan dari hasil MRI. Pertama, kami melatih model pembelajaran mesin menggunakan data peserta paling sehat," kata Dove.

Dove menjelaskan usia otak seseorang yang tidak memiliki penyakit besar seharusnya sesuai dengan usia biologisnya. Jika usia otak ternyata melebihi usia biologis, artinya ada proses penuaan yang tidak sehat.

"Penelitian sebelumnya telah mengaitkan otak yang tampak lebih tua dengan penurunan kognitif lebih cepat, risiko demensia lebih besar, dan bahkan risiko kematian dini yang lebih tinggi," jelas Dove.

Kurang Tidur Sebabkan Usia Otak 1 Tahun Lebih Tua

Dalam penelitiannya, Dove mengaku tidak ada ukuran pasti untuk menggambarkan kesehatan tidur seseorang. Sehingga, studi Dove mengambil lima fokus sebagai aspek ukuran.

Tim mengambil aspek jenis kronotipe mereka (apakah "orang pagi" atau "orang malam"), durasi tidur sehari-hari, apakah memiliki insomnia, apakah mendengkur, dan apakah merasa sangat mengantuk di siang hari.

Dove dan tim menggabungkan lima aspek tersebut. Jika seseorang memiliki 4-5 aspek, maka tidurnya digolongkan ke dalam tidur sehat.

Jika mempunyai 2-3 aspek saja, maka digolongkan ke dalam menengah. Lalu, jika 1 atau 0 maka termasuk buruk.

"Saat kami membandingkan usia otak berdasarkan profil tidur, perbedaannya jelas. Kesenjangan antara usia otak dan usia kronologis melebar sekitar enam bulan untuk setiap penurunan satu poin skor tidur sehat," beber Dove.

Hasil penelitian Dove mengungkap orang-orang dengan profil tidur buruk memiliki otak yang hampir satu tahun lebih tua daripada usia kronologisnya. Sementara pada orang yang tidurnya sehat tidak ada kesenjangan usia.

"Kami juga menilai kelima karakteristik tidur secara terpisah: kronotipe malam dan durasi tidur abnormal muncul sebagai faktor terbesar yang mempercepat penuaan otak," katanya.

Dampak Kurang Tidur: Demensia-Gangguan Kognitif

Dove menyebut penuaan lebih satu tahun pada otak ini tidak boleh disepelekan. Jika penuaan otak menumpuk seiring waktu, maka bisa menyebabkan gangguan kognitif, demensia, dan kondisi neurologis lainnya.

"Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa gangguan tidur meningkatkan kadar peradangan dalam tubuh. Pada gilirannya, peradangan dapat merusak otak dengan berbagai cara: merusak pembuluh darah, memicu penumpukan protein beracun, dan mempercepat kematian sel otak," jelasnya.

Namun, bukan berarti orang yang waktu tidurnya masih minim tidak bisa berubah. Dove yakin orang-orang dengan kualitas tidur yang tidak sehat ini dapat mengubah kebiasaan.

"Meski tidak semua masalah tidur mudah diperbaiki, strategi sederhana seperti menjaga jadwal tidur teratur, membatasi konsumsi kafein, alkohol, dan penggunaan gawai sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang gelap dan tenang dapat meningkatkan kesehatan tidur dan melindungi kesehatan otak," sarannya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mitos atau Fakta: Kurang Tidur Bisa Memicu Asam Lambung Naik"
[Gambas:Video 20detik]
(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads