Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Terkait Pancasila, kita juga memiliki peringatan Hari Lahir Pancasila.
Apa perbedaan keduanya?
Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila
Baik Hari Kesaktian Pancasila maupun Hari Lahir Pancasila ditetapkan untuk menghormati Pancasila sebagai dasar negara. Namun, perbedaan paling terlihat di antara keduanya adalah tanggal peringatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober. Sementara, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni.
Dari sisi sejarah, keduanya juga berbeda. Simak pemaparannya!
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila pernah ditegaskan oleh Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Arya Wanda Wirayuda, S Hum MA. Ia menerangkan, Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk menguatkan kembali Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
"Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila," jelasnya, dikutip dari laman Unair.
Hari Kesaktian Pancasila lahir sehari setelah peristiwa G30S PKI. Peringatan ini diusulkan Soeharto untuk menunjukkan kekuatan pemerintahan melalui Pancasila.
Sebab, peristiwa G30S PKI telah menewaskan tujuh anggota TNI yaitu:
- Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat)
- Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan)
- Mayjen Raden Suprapto (Deputi II Panglima AD Bidang Administrasi)
- Mayjen Siswondo Parman (Asisten I Panglima AD Bidang Intelijen)
- Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Panglima AD Bidang Logistik)
- Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal AD)
- Lettu Czi Pierre Andreas Tendean (Ajudan Menhankam Jenderal AH Nasution)
Putri bungsu AH Nasution, Ade Irma Suryani juga tewas dalam peristiwa G30S PKI.
Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967 untuk menghormati dan mengenang jasa korban G30S dalam wujud Hari Kesaktian Pancasila.
Sejarah Hari Lahir Pancasila
Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemendikdasmen, riwayat kelahiran Pancasila berawal dari kemerdekaan bangsa Indonesia yang dijanjikan Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso.
Jepang memberi janji kemerdekaan pada 7 September 1944. Namun, di baliknya Jepang sebenarnya ingin Indonesia melawan tentara sekutu.
Janji itu tak terlaksana. Jepang kemudian memberi janji kemerdekaan kedua pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan.
Maklumat tersebut mengamanatkan pembentukan badan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Lahirlah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Melalui pertemuan-pertemuan BPUPKI tersusunlah dasar-dasar negara.
Dimulai dari pertemuan pertama pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan lima dasar negara. Kelimanya yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Kemudian pada pertemuan selanjutnya, 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan usulannya mengenai dasar negara. Ia mengajukan lima dasar negara di antaranya Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan Batin, Musyawarah, dan Keadilan Rakyat.
Terakhir, Ir Sukarno mengusulkan lima dasar negara pada 1 Juni 1945. Dalam pidatonya, Sukarno mengajukan konsep 'Lahirnya Pancasila'. Tanggal pengusulan inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Walaupun sudah muncul nama Pancasila, tetapi isi Pancasila yang ia usulkan berbeda dengan yang sekarang. Pancasila yang ia usulkan adalah:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisasi atau peri kemanusiaan
- Mufakat atau demokrasi
- Kesejahteraan
- Ketuhanan yang berkebudayaan.
Itulah perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.
(nah/nwk)