Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prediksi cuaca selama sepekan ke depan, mulai 30 September hingga 2 Oktober 2025. BMKG menyebut selama September ke Oktober merupakan masa peralihan musim kemarau ke penghujan.
BMKG menyampaikan pada masa peralihan ini pola hujan terjadi pada sore hingga menjelang malam hari. Sebelum hujan, biasanya ada tanda udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.
"Pemanasan permukaan yang kuat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb). Karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat yang berdurasi singkat," jelas BMKG dalam unggahan Instagram-nya @infobmkg, dikutip Selasa (30/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor yang Memengaruhi Cuaca Sepekan ke Depan
Pola cuaca sepekan ke depan menurut BMKG dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal. Kemudian, nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif pun turut berpengaruh.
Adapun pembentukan awan hujan disebabkan oleh Madden Julian Oscilation (MJO) pada fase tiga (Samudra Hindia bagian timur). Sementara kondisi atmosfer yang labil disebabkan oleh propagasi gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator.
Prediksi Cuaca di Berbagai Wilayah Sepekan ke Depan
Selama 30 September hingga 2 Oktober 2025, BMKG memprediksi cuaca di beberapa wilayah Indonesia akan seperti berikut:
- Status Waspada (peningkatan hujan dengan intensitas sedang: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utar, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.
- Status Siaga (hujan lebat hingga sangat lebat): Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
- Angin Kencang: DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat Perlu Waspada terhadap Hujan Lebat-Angin Kencang
BMKG menyampaikan kondisi atmosfer pada skala lokal mendukung peningkatan potensi hujan. Kelembapan udara yang basah pun menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif.
Dengan demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, misalnya hujan dengan intensitas sedang dan lebat.
Selain itu, masyarakat perlu waspada terhadap hujan lebat disertai kilat/petir, angin kencang, dan gelombang laut tinggi. Di situasi demikian, menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik menjadi penting dilakukan.
"Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan disertai petir serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastuktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang," tulis BMKG
(cyu/nah)