Keadaan bumi 86 juta tahun lalu, ketika dinosaurus masih menguasai Bumi mungkin tidak terbayangkan. Namun baru-baru ini, para ilmuwan berhasil mengungkap telur dinosaurus dari puluhan juta tahun lalu. Bagaimana hasilnya?
Di Qinglongshan, Provinsi Hubei, China, lebih dari 3.000 fosil telur dinosaurus ditemukan dalam kondisi utuh. Dari jumlah itu, 28 telur menjadi fokus penelitian karena mengandung kristal kalsit sempurna (bentuk kalsium karbonat) untuk dianalisis menggunakan penanggalan uranium-timbal (U-Pb), atau metode yang disebut para ilmuwan sebagai "jam atom fosil", demikian dikutip CNN, Rabu (24/9/2025).
Identifikasi kalsit tersebut menunjukkan, bahwa telur-telur yang ditemukan merupakan kandidat yang tepat untuk penanggalan U-Pb. Penemuan ini pun telah dipublikasikan di jurnal Frontiers in Earth Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metode U-Pb: Jam Atom untuk Telur Purba
Metode ini bekerja dengan mengukur rasio antara uranium dan timbal dalam mineral cangkang telur. Uranium secara alami meluruh menjadi timbal dengan laju tetap, sehingga ilmuwan bisa menentukan usia telur dengan presisi tinggi.
Dengan bantuan mikrolaser, serpihan kecil cangkang diuapkan, dianalisis dengan spektrometer massa, dan voila, usia telur pun terungkap.
Hasilnya, ditemukan bahwa telur-telur ini berasal dari Zaman Kapur Akhir, sekitar 85-86 juta tahun lalu, jauh sebelum kepunahan massal dinosaurus akibat asteroid Chicxulub. Mayoritas telur termasuk spesies Placoolithus tumiaolingensis, keluarga Dendroolithidae, dengan cangkang berpori tinggi yang mungkin membantu dinosaurus menyesuaikan diri dengan penurunan suhu global di masa itu.
Bentuknya agak pipih, panjang 120-170 mm, dan ketebalan cangkang sekitar 2,4 mm, demikian keterangan yang dilaporkan Smithsonian Magazine.
Sebelumnya, ilmuwan biasanya menaksir usia telur berdasarkan sedimen di sekitarnya, yang berisiko salah karena fosil bisa berada lebih tua atau lebih muda daripada batuan di sekitarnya. Dengan metode U-Pb, penentuan usia dilakukan langsung pada mineral cangkang, menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
Ilmuwan Ungkap Perilaku Bersarang Dinosaurus
Lebih dari sekadar angka, penelitian ini membuka wawasan tentang adaptasi iklim, evolusi cangkang telur, dan perilaku bersarang dinosaurus. Situs Qinglongshan kini menjadi laboratorium alami untuk meneliti interaksi dinosaurus dengan lingkungan mereka.
Para ilmuwan juga berencana menerapkan metode ini di situs Zaman Kapur lain, membangun garis waktu reproduksi dinosaurus, dan memahami bagaimana telur berubah seiring evolusi.
Dengan temuan ini, telur dinosaurus tidak hanya menjadi fosil biologis, tetapi juga kunci untuk memahami iklim dan ekosistem purba. Ini sekaligus membuktikan bahwa metode U-Pb bisa menjadi alat canggih untuk meneliti fosil karbonat yang jarang digunakan sebelumnya.
*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama
(faz/faz)