3 Pekerjaan yang Aman dari Ancaman AI, Dokter Termasuk?

ADVERTISEMENT

3 Pekerjaan yang Aman dari Ancaman AI, Dokter Termasuk?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 25 Sep 2025 12:00 WIB
Suasana penuh semangat mewarnai Jakarta Fire Safety Challenge 2025 yang digelar di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Senin (15/9/2025). Ribuan peserta yang terdiri dari petugas damkar, relawan, hingga tim tanggap darurat gedung, unjuk kemampuan dalam beragam lomba ketangkasan pemadaman dan penyelamatan.
Foto: Pradita Utama/Petugas pemadam kebakaran dinilai sebagai pekerjaan yang aman dari ancaman AI
Jakarta -

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengubah industri kerja saat ini. Banyak sektor pekerjaan yang tergeser karena keberadaan otomatisasi yang dilakukan AI.

Pakar penggunaan AI dan direktur pelaksana Aspen Analytics, Andrew Gadomski, pekerjaan yang berbasis pengetahuan bisa lebih rentan terhadap otomatisasi dan kurang tahan terhadap AI.

Hal yang sama dikatakan pendiri Ladders, Inc., sebuah platform lowongan kerja digital, Marc Cenedella. Pekerjaan yang membutuhkan penilaian dan selera, paling berkemungkinan untuk diotomatisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peran yang membutuhkan empati, penilaian, dan keterampilan fisik akan tetap tahan (dari ancaman) AI," ungkapnya, dikutip dari USA Today.

ADVERTISEMENT

Daftar 3 Pekerjaan yang Aman dari Ancaman AI


1. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Cenedella mengatakan, pekerjaan yang mengandalkan pengetahuan dan kebijaksanaan belum digantikan AI. Terutama pekerjaan di bidang pelayanan kesehatan dan sosial.

"Terapis, dokter, pelatih, dan guru harus menunjukkan empati dan terhubung dengan pasien dan murid mereka, dan AI tidak dapat melakukannya," jelasnya.

Menurutnya, bidang asuransi juga akan lebih nyaman membayar ke praktisi kesehatan tanpa menggunakan robot atau AI.

2. Hukum

Gadomski berpendapat, pekerjaan lain yang tahan AI yakni di bidang hukum. Meskipun paralegal dan asisten hukum mungkin merasa otomatisasi mengurangi pekerjaan mereka, pengacara tetap aman.

"Agar Anda bisa masuk ke ruang sidang dan memiliki terdakwa, Anda harus menjadi seorang pengacara. Anda harus lulus ujian advokat dan memiliki lisensi," katanya.

3. Layanan Tanggap Darurat

Selain itu, lanjut Gadomski, ada pekerjaan tanggap darurat yang tahan terhadap AI. Misalnya seperti penyelamat penjaga pantai hingga petugas pemadam kebakaran.

"Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan ketangkasan, pengambilan keputusan yang cepat, dan pengerahan tenaga fisik - bidang-bidang di mana robotika masih menghadapi kendala biaya, kepercayaan, dan keandalan," ucapnya.

Semua pekerjaan yang tahan AI, tidak berarti tidak menggunakan teknologi maju. Namun, AI hanya digunakan untuk mempermudah atau membuat pekerjaan lebih efektif.

"Seorang petugas pemadam kebakaran mungkin memiliki helm yang dilengkapi penglihatan yang membantu mereka memahami panas tubuh versus panas api, atau integritas struktural saat bertugas," jelas Gadomski.

"AI akan melengkapi, bukan menggantikan peran-peran tersebut," imbuhnya.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads