Rekor Penyelam Tahan Napas sampai 29 Menit di Dasar Kolam, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Rekor Penyelam Tahan Napas sampai 29 Menit di Dasar Kolam, Kok Bisa?

Siti Nur Salsabilah - detikEdu
Minggu, 21 Sep 2025 17:00 WIB
Freediver Vitomir Maricic
Foto: Facebook/Penyelam bebas asal Kroasia, Vitomir Maricic
Jakarta -

Bayangkan menahan napas hampir setengah jam, setara panjang satu episode pendek serial favoritmu tanpa tersedak. Apalagi dilakukan di dasar kolam yang dalam tanpa alat bantu oksigen. Apakah ada yang bisa seperti itu?

Jawabannya, ada! rekor tahan napas baru saja dipecahkan oleh Vitomir Maričić, penyelam bebas asal Kroasia, pada 14 Juni 2025 lalu. Dia berhasil mencetak rekor dunia Guinness dengan menahan napas selama 29 menit 3 detik di dasar kolam sedalam 3 meter di Opatija, Kroasia.

Biasanya, manusia biasa hanya tahan 30-90 detik tanpa bantuan oksigen di dalam air. Namun, Maričić bisa melakukan 60 kali lebih lama dari manusia biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana bisa?

Latihan Selama Bertahun-tahun

Tentu saja untuk mencapai rekor itu, Maričić membutuhkan latihan keras. Dia telah melalui proses yang panjang sebagai penyelam bebas profesional.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Science Alert, Maričić telah melakukan kombinasi latihan fisik ekstrem, strategi ilmiah, dan melatih ketenangan mental. Kombinasi tersebut akhirnya bisa membuatnya menembus batas fisiologis tubuh manusia.

Selama bertahun-tahun, ia melatih paru-paru, mengelabui otak, dan menguasai kontrol mental untuk menghadapi tekanan luar biasa di bawah air.

Melatih Paru-paru

Maričić juga melatih paru-parunya secara ekstrem. Ia melakukan latihan kardiovaskular seperti berenang, jogging, dan bersepeda, sehingga tubuhnya mampu memompa darah dan menyerap oksigen dengan sangat efisien.

Ia juga melakukan latihan pernapasan diafragma, sehingga paru-parunya bisa menampung cadangan oksigen jauh lebih banyak daripada orang biasa. Sebelum menyelam, ia bahkan menghirup oksigen murni selama 10 menit, memberi "boost" cadangan oksigen yang ekstra.

Sebagai perbandingan, udara normal hanya mengandung sekitar 21% oksigen. Cadangan oksigen murni inilah yang memberinya keuntungan besar dan membuatnya mampu bertahan selama hampir setengah jam.

Namun, menahan napas bukan hanya soal oksigen. Keinginan untuk bernapas dipicu oleh karbon dioksida yang menumpuk, bukan kekurangan oksigen. Tubuh manusia secara otomatis memicu refleks bernapas saat kadar CO₂ meningkat.

Maričić, dan penyelam bebas lain melatih otak mereka untuk menahan refleks ini, bahkan saat diafragma mulai berkontraksi secara tak sadar fenomena yang disebut "titik henti fisiologis".

Dalam kondisi itu, dia berkata, "Kondisi fisik saya memburuk, terutama diafragma, tapi secara mental saya tahu saya tidak akan menyerah."

Melatih Ketenangan Mental

Selain strategi fisik dan teknik pernapasan, ketenangan mental menjadi kunci penting. Dengan meditasi dan mindfulness, Maričić menurunkan detak jantung, sehingga tubuh membutuhkan lebih sedikit oksigen.

Kombinasi itu membuatnya mampu berbaring tenang di dasar kolam, hampir setengah jam, sambil tetap fokus dan rileks secara mental.

Meskipun terlihat menakjubkan, tindakan ini sangat berbahaya. Kekurangan oksigen atau tingginya kadar karbon dioksida bisa dengan cepat membuat seseorang kehilangan kesadaran, sedangkan menghirup oksigen murni terlalu lama berisiko keracunan.

Rekor yang didapat Maričić hanyalah hasil latihan profesional bertahun-tahun dengan pengawasan ketat-bukan sesuatu yang boleh dicoba sembarangan.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads