Yurike Sanger Wafat, Ini Sejarah Hidupnya sebagai Istri ke-7 Sukarno

ADVERTISEMENT

Yurike Sanger Wafat, Ini Sejarah Hidupnya sebagai Istri ke-7 Sukarno

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 19 Sep 2025 20:30 WIB
Yurike Sanger
Yurike Sanger. Foto: Dok. Ist
Jakarta -

Istri ke-7 Presiden pertama Indonesia Soekarno yakni Yurike Sanger dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025) lalu. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di California, Amerika Serikat (AS).

Sosok Yurike memang tidak setenar Fatmawati atau Dewi Sukarno. Namun, Yurike pernah membuat Sukarno jatuh hati dan menjalani kehidupan bahagia bersama sang presiden.

Sukarno dan Yurike menikah pada 6 Agustus 1964. Siapa Yurike Sanger yang telah memikat Sukarno ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Pertemuan Sukarno dan Yurike

Mengutip buku Sosio-Historisitas Godlob dan Rintrik-nya Danarto karya Dipa Nugraha, Yurike adalah wanita berdarah Manado dan lahir pada 22 Mei 1948. Pertemuannya dengan Sukarno terjadi saat Yurike duduk di kelas 3 SMP.

ADVERTISEMENT

Kala itu, ia masih berusia 15 tahun. Yurike bergabung dengan Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada awal tahun 1963 dan bertemu dengan Sukarno saat menghadiri acara kepresidenan di Istora Senayan.

Kisah cinta Yurike dan Sukarno ini juga disebut erat kaitannya dengan Letjen Ahmad Yani. Ia turut membantu Sukarno bisa dekat dengan Yurike.

Dalam buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA karya Kadjat Adra'i, diceritakan pertemuan demi pertemuan membuat Bung Karno jatuh hati. Bahkan, beliau menyarankan agar Yurike memakai nama panggilan 'Yuri' saja.

Kedekatan keduanya semakin terjalin setelah itu. Akan tetapi, pertemuan mereka kerap dilakukan secara diam-diam agar tidak menjadi perhatian publik.

Sukarno Nikahi Yurike pada 1964

Pada 6 Agustus 1964, Sukarno akhirnya memutuskan untuk menikahi Yurike. Sejak saat itu, Yuri resmi menjadi istri Presiden Indonesia dan mulai menyesuaikan diri dengan aturan protokoler kepresidenan.

Yuri pun mendampingi Bung Karno di tengah situasi politik Indonesia yang memanas. Ia tetap setia berada di sisi suaminya, termasuk saat meletusnya peristiwa G30S tahun 1965.

Kekuasaan Bung Karno kian meredup, hingga akhirnya beliau lengser pada 1967. Beberapa aset negara, termasuk rumah yang ditempati Yurike, juga ikut dikembalikan.

Mengutip detikNews, dalam buku Soekarno is a Great Lover: Kisah Cinta Sang Putra Fajar karya Ilmiyanti, Sukarno sempat berkeinginan menceraikan Yurike agar istrinya tidak ikut menanggung penderitaan.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads