Ilmuwan Temukan Marsupial Baru dari Fosil, Tak Sempat Terlihat karena Punah

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Marsupial Baru dari Fosil, Tak Sempat Terlihat karena Punah

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 17 Sep 2025 10:00 WIB
Marsupial dari spesies Antechinus_swainsonii (Dok. common.wikimedia.org)
Marsupial. Foto: Wikipedia
Jakarta -

Tim peneliti dari Curtin University, Western Australian Museum, dan Murdoch University berhasil mengidentifikasi satu spesies marsupial baru dari fosil di Nullarbor dan Australia barat daya. Namun, spesies bernama Bettongia haoucharae ini sudah punah sebelum sempat diketahui manusia.

Hasil penelitian juga mengungkap adanya bettong yang sebelumnya tidak diketahui serta dua subspesies baru woylie. Woylie adalah kerabat kecil kanguru yang masih hidup tetapi terancam punah.

Woylie punya peran penting bagi ekosistem. Hewan kecil ini menggali tanah untuk mencari jamur bawah tanah, sekaligus menyebarkan spora dan menyuburkan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam penelitian baru ini, kami menamai satu spesies baru sepenuhnya berdasarkan material fosil, serta dua subspesies baru woylie untuk pertama kalinya. Sayangnya, banyak dari mereka telah punah sebelum kita menyadarinya," kata penulis utama studi, Jake Newman Martin dikutip dari Earth, Senin (25/9/2025).

ADVERTISEMENT

Status Woylie Kritis

Martin menjelaskan banyak woylie sudah punah sebelum manusia sempat menyadarinya. Saat ini, woylie merupakan mamalia yang sering ditranslokasi di Australia karena jumlahnya menurun akibat predator dan kerusakan habitat.

"Hasil penelitian ini membagi woylie yang sangat terancam punah menjadi dua subspesies hidup. Hal ini sangat penting untuk konservasi, terutama terkait program pembiakan dan translokasi," jelas Newman-Martin.

Tim peneliti menganalisis tengkorak dan tulang dari berbagai koleksi di Australia, bahkan beberapa dari museum di London dan Oxford. Proses ini memperluas pengetahuan tentang keragaman woylie yang sebelumnya belum pernah diteliti secara mendalam.

Co-author penelitian, Kenny Travouillon, menekankan pentingnya menggabungkan studi fosil dengan analisis genetik guna memperkuat upaya konservasi.

"Penelitian ini mengonfirmasi beberapa spesies yang berbeda dan memperluas keragaman woylie yang sudah diketahui dengan mengukur material fosil tengkorak dan tubuh yang sebelumnya belum diteliti secara detail," katanya.

Nama Ilmiah dan Kolaborasi Budaya

Spesies baru dari Nullarbor telah diberi nama ilmiah Bettongia haoucharae. Namun para ilmuwan juga melibatkan komunitas adat untuk memberi nama pasalnya istilah "woylie" sendiri berasal dari bahasa Noongar.

Menurut Travouillon, temuan ini menambah pengetahuan ilmiah sekaligus menjadi pengingat bahwa ada spesies yang baru dikenali setelah ia lenyap. Woylie masih ada, tetapi jumlahnya sedikit, habitatnya terpecah, dan ancaman predator terus menghantui.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads