Tengkorak Gua Petralona: Fosil Manusia Purba Berusia Hampir 300.000 Tahun

ADVERTISEMENT

Tengkorak Gua Petralona: Fosil Manusia Purba Berusia Hampir 300.000 Tahun

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Rabu, 10 Sep 2025 10:00 WIB
Fosil tengkorak tertutup stalagmit di Gua Petralona, Yunani.
Fosil tengkorak saat tertutup stalagmit di Gua Petralona, Yunani. Foto: Nadina via Wikimedia Commons
Jakarta -

Ditemukannya tengkorak manusia purba di Gua Petralona, Yunani, membingungkan ilmuwan setelah lebih dari 60 tahun. Fosil ini berbeda dari Neanderthal maupun manusia modern.

Penelitian terbaru mengungkap usia minimum fosil sekitar 286.000 tahun. Manusia purba ini diperkirakan juga hidup pada masa yang sama dengan garis keturunan Neanderthal, kendati lebih primitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggali Fakta Fosil Petralona

Tengkorak Gua Petralona, Yunani di Museum Arkeologi Thessaloniki.Tengkorak Gua Petralona, Yunani di Museum Arkeologi Thessaloniki. Foto: Knop92 via Wikimedia Commons

Pada 1960, sudah ditemukan fosil Gua Petralona. Sejak saat itu, tengkorak manusia purba ini menjadi perdebatan para ilmuwan.

Walaupun jelas berasal dari genus Homo, manusia purba ini memiliki bentuk tengkorak yang unik dan tidak mirip Neanderthal atau manusia modern. Penentuan usia fosil ini pun sulit. Perkiraan sebelumnya sangat luas, mulai dari 170.000 hingga 700.000 tahun.

ADVERTISEMENT

Untuk mempersempit usia fosil, para peneliti menggunakan penanggalan seri-U pada lapisan kalsit yang menempel pada tengkorak.

Metode ini memanfaatkan peluruhan alami uranium menjadi thorium dalam mineral, sehingga dapat menentukan kapan terbentuknya kalsit. Hasilnya, lapisan kalsit pada tengkorak menunjukkan usia minimum fosil sekitar 286.000 Β± 9.000 tahun.

Apa Itu Penanggalan Seri-U?

Mineral uranium yang terkandung dalam kalsit secara alami perlahan meluruh menjadi thorium. Dengan menganalisis rasio uranium terhadap thorium, para ilmuwan dapat memperkirakan kapan mineral tersebut mulai terbentuk.

Karena kalsit menempel langsung di atas tengkorak, proses ini menunjukkan usia minimum fosil, yaitu sejak kalsit mulai menempel di permukaannya.

Penelitian pendukung pada lapisan gua lain menunjukkan rentang usia keseluruhan antara 410.000 hingga 539.000 tahun, tergantung posisi stratigrafi.

Temuan ini menunjukkan bahwa hominin Petralona adalah populasi yang lebih primitif daripada Homo sapiens maupun Neanderthal. Meskipun begitu, beberapa populasi manusia purba hidup berdampingan di Eropa pada akhir Pleistosen Tengah, yakni hominin Petralona dan keturunan Neanderthal.

Tengkorak Gua Petralona kini bukan lagi fosil misterius. Dengan usia minimum sekitar 286.000 tahun, fosil ini membuka wawasan baru tentang keragaman manusia purba di Eropa.

Temuan ini juga menegaskan bahwa evolusi manusia purba jauh lebih kompleks, dengan berbagai populasi berbeda yang hidup berdampingan dan berevolusi secara terpisah.

Hasil studi ini telah dipublikasi Christophe Falguères dan rekan-rekan dengan judul 'New U-series dates on the Petralona cranium, a key fossil in European human evolution' dalam Journal of Human Evolution (2025), 14 Agustus 2025.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads