Kenalkan Diella, Menteri AI Pertama di Dunia dari Albania

ADVERTISEMENT

Kenalkan Diella, Menteri AI Pertama di Dunia dari Albania

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 14 Sep 2025 10:00 WIB
Para pakar bekerja pada Badan Nasional untuk Masyarakat Informasi Albania sebagai
Menteri AI dari Albania bernama Diella. Foto: AP Photo/Vlasov Sulaj
Jakarta -

Albania membuat gebrakan unik dalam kabinet barunya. Perdana Menteri Edi Rama menunjuk seorang "menteri" berwujud kecerdasan buatan (AI) bernama Diella.

Diella adalah menteri yang akan menangani korupsi yang selama ini menjadi masalah besar di negara tersebut. Mengutip BBC, nama Diella berarti matahari dalam bahasa Albania.

Diella diyakini dapat mengurangi kebocoran informasi yang tidak menyenangkan soal pemerintah. Ia juga tidak akan merugikan keuangan pemerintah lewat tindak korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korupsi Jadi Masalah Utama di Albania

Mengutip Aljazeera, korupsi merupakan masalah yang sudah lama menjadi sorotan di Albania. Negara berpenduduk 2,8 juta jiwa ini tengah berupaya bergabung dengan Uni Eropa (UE), dan salah satu syarat penting adalah reformasi hukum dan pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

Rama baru saja memenangkan pemilu dan menjabat sebagai perdana menteri. Pada masa awal menjabat ini ia menargetkan Albania bisa resmi bergabung dengan UE pada 2027.

"Kami bekerja dengan tim yang brilian, yang tidak hanya berasal dari Albania tetapi juga internasional, untuk menghasilkan model AI lengkap pertama dalam pengadaan publik," ujar Perdana Menteri kepada BBC.

Karier Pertama Diella sebagai Asisten Virtual

Sebelum Rama menunjuk Diella sebagai menteri AI, ia sudah pernah ditugaskan sebagai asisten virtual bertenaga AI. Ia pernah memandu para pelamar dan mengurusi dokumen resmi.

Rama mengatakan Diella telah membantu lebih dari satu juta aplikasi. Sehingga ia yakin keberadaan Diella menandakan Albania bisa melompati negara-negara yang lebih besar dan maju.

Keberadaan Diella Tuai Pro dan Kontra

Dr Andi Hoxhaj dari King's College London mengatakan langkah ini cukup berani mengingat AI adalah topik baru dalam dunia pemerintahan. Jika Diella berhasil menekan korupsi di Albania, tak menutup kemungkinan negara lain mencontohnya.

"AI masih merupakan alat baru tetapi jika diprogram dengan benar, saat Anda mengajukan penawaran secara daring, Anda dapat melihat dengan jelas dan lebih dekat apakah suatu perusahaan memenuhi persyaratan dan kriteria," katanya.

Meski begitu, penunjukan "menteri virtual" ini menuai kontroversi. Gazmend Bardhi, ketua kelompok parlemen Demokrat, menyebut langkah tersebut inkonstitusional.

Ia menilai status resmi Diella perlu diperjelas. Hingga kini, Rama belum menjelaskan bentuk pengawasan manusia terhadap kerja Diella atau bagaimana mencegah risiko manipulasi AI.

"Lelucon Perdana Menteri tidak bisa dijadikan hukum negara Albania," katanya.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads