Ada lebih dari 3.000 spesies ular di dunia. Lebih dari 1.000 di antaranya, terdapat hanya di tiga negara. Lantas negara mana saja itu?
Menurut data yang dilaporkan World Population Review, dari jumlah spesies ular yang ada, sebanyak 600 spesies merupakan jenis ular berbisa. Kemudian sekitar 200 spesiesnya, mampu melukai atau membunuh manusia.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2023, diperkirakan 5,4 juta orang di seluruh dunia digigit ular setiap tahun, dengan 1,8 hingga 2,7 juta kasus keracunan. Sekitar 81.410 hingga 137.880 orang meninggal setiap tahun akibat gigitan ular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gigitan ular telah dicatat sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius, tapi terabaikan di banyak negara tropis dan subtropis. Sebagian besar kasus terjadi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Nyatanya, gigitan ular ini tak terhindarkan di beberapa negara, karena sebaran spesiesnya yang sangat banyak. Lantas negara mana dengan spesies ular terbanyak di dunia?
3 Negara dengan Spesies Ular Terbanyak di Dunia
1. Meksiko - 438 Spesies
Mengacu data World Population Review, negara dengan spesies ular terbanyak adalah Meksiko. Negara di Amerika Utara ini memiliki 438 spesies ular.
Berdasarkan laporan National Institutes of Health (NIH) pada 2024, kasus gigitan ular di Meksiko mencapai 3.800. Dari jumlah tersebut, sekitar 35 kasus kematian terjadi setiap tahun. Menurut ResearchGate, sebagian besar gigitan ular disebabkan oleh ular Viperidae (seperti Crotalus atrox).
2. Brasil - 420 Spesies
Brasil menjadi negara dengan spesies ular terbanyak di dunia dengan 420 spesies. Per 2021, dilaporkan kasus gigitan ular mencapai 27.200 kasus dengan 115 kematian tiap tahunnya.
Tidak mengherankan jika Brasil menjadi rumah bagi banyak spesies ular. Sebab, di sana terdapat hutan Amazon yang sangat kaya akan spesies langka dan mematikan.
3. Indonesia - 376 Spesies
Indonesia yang dikenal memiliki lebih dari 17 ribu pulau menyimpan ratusan spesies ular. Menurut data, Indonesia menjadi rumah bagi 376 spesies ular dan menjadikannya yang terbanyak ketiga di dunia.
Di Indonesia, dengan segala keterbatasan akses di pedalaman, ada banyak kasus gigitan ular yang tidak tercatat. Namun, menurut perkiraan, lebih dari 130 ribu kasus dilaporkan setiap tahunnya dengan kematian berkisar 5-10 persen.
Setelah Indonesia, ada dua negara lain yang dihuni lebih dari 300 spesies ular. India dengan 305 spesies dan Kolombia dengan 301 spesies.
Ada Negara Tanpa Ular
Meski banyak negara memiliki ratusan spesies ular, tapi ada satu negara yang justru tidak dihuni satu spesies ular. Negara itu adalah Irlandia.
Irlandia merupakan negara yang terdiri dari sebuah pulau yang membentang lebih dari 80 km. Jarak ini membuat hewan darat sulit melakukan perjalanan atau migrasi.
Jika pun bisa dilakukan oleh ular laut, akan tetap sulit. Hal ini karena ular laut hidup di perairan tropis, bukan perairan dingin.
Dalam sejarahnya, pulau Irlandia memang tidak ramah reptil. Terutama bagi hewan yang tubuhnya berdarah dingin dan membutuhkan panas.
Saat Gletser menyusut sekitar 10.000 tahun lalu, terdapat jembatan darat antara Eropa dan Inggris. Kemudian satu lagi antara Inggris dan Irlandia.
Saat Gletser mencair 8.500 tahun lalu, jembatan darat Irlandia menjadi tenggelam, sedangkan gletser Inggris bertahan selama 2.000 tahun berikutnya. Ini menjadi penyebab hewan dari Eropa punya lebih banyak waktu berpindah ke Inggris.
Di sisi lain, tak ada satu pun ular yang bergerak ke barat menuju Irlandia.
(faz/nah)