Sebuah koin emas langka peninggalan Ratu Berenice II dari Mesir berhasil ditemukan di situs Kota Daud, Yerusalem Timur. Bagaimana koin emas milik ratu Mesir kuno bisa berakhir di Yerusalem?
Penemuan langka ini membuka teka-teki sejarah dan politik 2.200 tahun lalu. Penemuan ini terjadi saat Revka Langler, seorang arkeolog yang sedang melakukan penggalian sedang mengayak tanah di lokasi penggalian Taman Nasional Kota Daud, tepatnya di Lapangan Parkir Givati. Lokasi tempat ditemukannya koin emas ini memang kaya artefak.
"Saya sedang mengayak ember tanah, tiba-tiba melihat sesuatu berkilau. Awalnya saya tidak percaya apa yang saya lihat, tapi dalam hitungan detik saya berlari dengan gembira-ini emas!" ujar Langler dilansir Live Science, Minggu (7/9/2025) dikutip Rabu (10/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Ratu Berenice II?
Dilansir dari Live Science dan Archaeology News Online Magazine, Ratu Berenice II adalah istri sekaligus permaisuri Ptolemeus III. Kekaisaran Ptolemeus adalah dinasti kerajaan Makedonia yang didirikan oleh salah satu jenderal Aleksander Agung, Ptolemeus I Soter, pada periode Helenistik Mesir (sekitar 323 hingga 30 SM).
Namun, koin yang ditemukan ini menunjukkan bahwa status Berenice II bukan hanya permaisuri raja, tapi juga sebagai pemimpin yang berkuasa atas namanya sendiri.
Koin mini tersebut, dibuat sekitar tahun 246-241 SM di Alexandria, Mesir. Tujuan dibuatnya koin emas ini kemungkinan sebagai hadiah untuk prajurit yang bertempur dalam Perang Suriah Ketiga.
Koin emas yang ditemukan di Yerusalem ini adalah salah satu dari 20 koin Berenice II yang diketahui di dunia dan pertama ditemukan di luar Mesir dalam konteks arkeologi. Menurut Dr Robert Cole dari Otoritas Purbakala Israel, koin ini memperlihatkan Ratu Berenice bukan hanya simbol, tapi penguasa nyata Mesir saat itu.
Desain Penuh Makna
Dari dua sisi koin emas, sisi depan menggambarkan Ratu Berenice II yang mengenakan tiara, kerudung, dan kalung, menegaskan statusnya sebagai ratu dan penguasa saat itu.
Sisi belakangnya bergambar kornukopia, simbol Yunani berupa tanduk besar yang berisi aneka hasil panen berkelimpahan -simbol kesuburan dan kesuksesan- diapit bintang-bintang, dengan tulisan Yunani 'Basileisses' yang berarti 'milik Ratu'.
Ratu-ratu dari dinasti Ptolemeus terkadang muncul pada koin-koin, salah satu contoh terkenalnya adalah Cleopatra VII (dikenal hanya sebagai Cleopatra), putri Ptolemeus XII. Namun, penemuan baru ini tetap menjadi salah satu koin tertua dan menunjukkan bahwa Ratu Berenice II memiliki kekuasaan atau pengaruh politik yang besar.
Tidak jelas bagaimana koin itu berakhir di Yerusalem, tetapi penemuannya di sana menunjukkan bahwa kota kuno itu sedang pulih dengan cepat dari kehancuran Bait Suci Pertama pada tahun 586 atau 587 SM, ketika raja Babilonia Nebukadnezar II mengepung Yerusalem.
"Sampai saat ini, pandangan ilmiah yang berlaku adalah bahwa [setelah pengepungan] Yerusalem adalah kota kecil, marginal, dan miskin sumber daya," ujar Yiftah Shalev, seorang arkeolog dari IAA yang ikut memimpin penggalian.
Ditambahkan Shalev, Yerusalem tampaknya sudah mulai pulih selama periode Persia [586 hingga 333 SM] dan tumbuh lebih kuat di bawah kekuasaan Ptolemeus.
"Yerusalem pada abad-abad setelah penghancuran Bait Suci Pertama tidaklah terpencil dan terisolasi, melainkan sebuah kota yang sedang dalam proses pembaruan, membangun kembali ikatan dengan pusat-pusat politik, ekonomi, dan budaya yang dominan pada masa itu," jelas Shalev.
*) Penulis adalah peserta Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom
(nwk/nwk)