Ternyata, ada makhluk hidup di dalam batu berusia 2 miliar tahun. Peneliti menemukannya saat memotong batu tersebut.
Batu itu awalnya digali di kawasan endapan bijih di Afrika Selatan bernama Bushveld Igneous Complex. Setelah dipotong, ternyata ditemukan ada mikroba yang masih hidup di dalam retakan-retakan bagian dalam batu.
Pecahkan Rekor Kehidupan Tertua
Penemuan kehidupan di dalam batu berusia 2 miliar tahun ini memecahkan rekor kehidupan tertua sebelumnya, yakni 101,5 juta tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Yuki Morono dan rekan-rekan pada 2020 lalu melaporkan dalam jurnal Nature Communications ada mikroba yang terperangkap dalam sedimen dasar laut, yang terendapkan 100 juta tahun lalu. Mikroba tersebut dapat dihidupkan kembali dengan pemberian makanan yang tepat dan sedikit tambahan oksigen.
Sedimen tempat hidup mikroba tersebut ditemukan di South Pacific Gyre (SPG), pusaran laut terbesar di Samudra Pasifik Selatan.
Sementara itu, batu berusia 2 miliar tahun tempat hidup mikroba yang dilaporkan pada 2024 ditemukan di Bushveld Igneous Complex, Afrika Selatan.
"Kami tidak tahu ternyata batuan berusia 2 miliar tahun itu layak huni," kata Yohey Suzuki, penulis utama dan profesor madya dari Sekolah Pascasarjana Sains di University of Tokyo.
Kehidupan Mikroba di Dalam Batu 2 Miliar Tahun
Area batuan beku di Bushveld Igneous Complex (BIC), timur laut Afrika Selatan, terbentuk saat magma mendingin dan membeku di bawah permukaan Bumi secara perlahan.
Kawasan BIC memiliki luas sekitar 66.000 km persegi dengan ketebalan hingga 9 km. Proses pembentukan dan perubahan bentuk sejak 2 miliar tahun membuat BIC diyakini sebagai habitat yang stabil bagi kehidupan mikroba purba untuk terus berlanjut sampai sekarang.
Melalui pencitraan, peneliti menemukan ada banyak sel kecil mikroba di dalam sampel batu. Sampel tersebut memiliki panjang 30 cm, yang diperoleh dari kedalaman sekitar 15 meter di bawah tanah.
Peneliti memotong batu menjadi irisan tipis untuk mendapatkan sampel tersebut. Hasilnya, ditemukan ada banyak sel mikroba hidup di celah-celah batu. Karena tersumbat tanah liat, sel mikroba ini terjebak di dalam batu.
Temuan ini membuat Suzuki ingin menemukan kehidupan makhluk hidup serupa pada batuan planet lain. Contohnya di Mars, yang diharapkan dapat menjadi rumah kedua bagi manusia.
Hasil studi ini dipublikasi di jurnal Microbial Ecology (2024) dengan judul "Subsurface Microbial Colonization at Mineral-Filled Veins in 2-Billion-Year-Old Mafic Rock from the Bushveld Igneous Complex, South Africa".
(det/det)